Pelayaran Terganggu Cuaca Buruk Selat Bali, Penyeberangan Bisa Sewaktu-waktu Buka Tutup | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 25 January 2018 14:49
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
pelayaran
PENYEBERANGAN - Aktiftas penyeberangan Jawa-Bali terganggu akibat cuaca buruk beberapa hari belakangan ini yang membahayakan pelayaran.

BALI TRIBUNE - Cuaca buruk di wilayah Bali, selain menyebabkan sejumlah bencana juga berdampak pada aktiftas pelayaran di Selat Bali. Guyuran hujan deras dan angin kencang selama dua hari berturut-turut sejak Selasa (23/1) hingga Rabu (24/1) menyebabkan dua kali dilakukan penundaan pelayaran Jawa-Bali.

Pada Selasa sore aktiftas penyeberangan Gilimanuk-Ketapang digharuskan dibuka tutup akibat hujan deras dan angin kencang diwilayah perairan selat Bali. Kabut tebal menyebabkan jalur pelayaran kapal menjadi gelap serta jarak pandang Nahkoda atau juru mudi kapal sangat terbatas.

Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar di Gilimanuk maupun di Ketapang memutuskan menutup sementara penyeberangan mulai pukul 17.45 Wita karena cuaca saat itu membahayakan pelayaran kapal yang melayani penyebrangan di Selat Bali. Jarak pandang yang sangat terbatas dengan angin kencang selain beresiko bisa mengakibatkan terjadi tabrakan antar kapal, juga menyebabkan kapal salah arah. Setelah ditutup selama dua puluh menit, pukul 18. 10 Wita penyeberangan dibuka kembali setelah cuaca dipastikan normal kembali. Selama aktiftas penyeberangan ditutup, kendaraan yang akan menyeberang tidak padat sehingga tidak menyebabkan terjadinya antrean kendaraan.

Selanjutnya hujan deras disertai petir yang terjadi Rabu sore, kembali membuat penyeberangan lintas Jawa - Bali terganggu. Jarak pandang nakhoda dan juru mudi terbatas akibat kabut tebal yang turun dan membuat selat Bali gelap serta menyebabkan penyeberangan baik dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang maupun Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dilakukan penundaan selama 30 menit. Penyeberangan ditutup mulai pukul15.00 Wita. Kapal-kapal yang sudah muat kendaraan dan siap berlayar diminta untuk menunda pelayaran. Sedangkan kapal yang sudah berada di tengah dihimbau mengambang dan menurunkan jangkar. Petugas Syahbandar Gilimanuk menyatakan penutupan sementara penyeberangan di Selat Bali itu akibat cuaca buruk terutama disekitar Pelabuhan Penyeberangan Ketapang hujan deras dan berkabut.

Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahyono dikonfirmasi Rabu kemarin menyatakan penyebab penutupan penyeberangan Rabu sore sama seperti penyebab penutupan sementara yang dilakukan sebelum-sebelumnya yakni karena cuaca buruk diwilayah perairan antara pulau Bali dan Pulau Jawa tersebut.  "Sekitar 30 menit dilakukan penundaan pelayaran dari mulai pukul 15.00 Wita dan pukul 15.25 Wita penyeberangan dibuka kembali " ungkapnya. Menurutnya permintaan penundaan penyeberangan Rabu kemarin itu datang dari pihak Syahbandar Ketapang karena kabut tebal disekitar wilayah perairan Ketapang membuat jarak pandang nahkonda dan juru mudi terbatas dan membahayakan pelayaran.

32 Kapal yang dioprasikan di Selat Bali oleh PT ASDP Indonesia Ferry diminta mencari posisi yang aman selama dilakukan penundaan. Selama dilakukan penundaan itu diakuinya jumlah penguna jasa memang sedang tidak padat dan normal sehingga tidak terjadi antrean pengguna jasa. "Setelah penyebrangan buka, semuanya bisa langsung disebrangkan. Penundaan juga tidak lama, sama seperti penundaan pada Selasa hanya  sekitar setengah jaman,” ungkapnya.

Cuaca buruk yang terjadi hampir setiap hari diakuinya juga mengharuskan pelayaran waspada termasuk di jalur Selat Bali ini terbukti selama dua hari ini, sudah dua kali berturut-turut dilakukan penundaan pelayaran pada waktu yang hampir bersamaan karena kondisi cuaca. Bahkan dengan adanya cuaca buruk ini, pola buka tutup pelabuhan ini bisa setiap saat akan dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan di laut.