Bangli, Bali Tribune
Selama ini permintaan benih ikan nila dari petani cukup tinggi. Sementara, Balai Benih Ikan (BBI) milik Pemkab Bangli sebagai penghasil benih belum mampu memenuhi permintaan. Untuk menutupi kekurangan benih itu, dilakukan pembelian dari luar. Sebagai solusi atas masalah kekurangan benih, tahun ini, Dinas Peternakan dan Perikanan Darat Bangli akan melakukan pengadaan induk ikan jenis nila nirwana.
“Sedang proses. Nantinya pengadaan lewat Unit Layanan Pengadaan (ULP),” ujar Kabid Produksi Perikanan Dinas P2 Bangli, Drh I Nyoman Widiada, MS.Dikatakannya, saat ini pihaknnya hanya memiliki 24 paket induk yang tersebar di beberapa BBI. Namun karean usia induk ikan sudah lebih dari dua tahun, proses mengijah hasilnya tidak maksimal.
“Masa memijah yang produktif ketika induk berumur 1,5 sampai 2 tahun,” jelasnya. Mengenai kebutuhan bibit, diakuinya lumayan tinggi. “Saat ini terdapat 5.300 Kuramba Jaring Apung (KJA) di mana setiap lubang dengan ukuran 4x4 mampu menampung ikan sebanyak 1500 ekor. Jadi tinggal dikalikan saja berapa banyak bibit yang dibutuhkan,” kata dia.
Menurutnya, itu baru untuk KJA, belum lagi permintan dari petani ikan lainnya. Dengan adanya tambahan 20 paket induk, diharapkan masalah klasik ini dapat teratasi. Untuk setiap paketnya berisi 100 jantan dan 300 betina. “Anggaran pengadaan induk ikan sebesar Rp300 juta. Untuk pengadaan bisa diakses secara luas karena lewat ULP,” pungkasnya.