BALI TRIBUNE - Upaya menata kawasan Pantai Batu Tumpeng Gelgel, Klungkung terus dilakukan oleh Desa Gelgel maupun Pemkab Klungkung. Sebagaimana diketahui, kawasan Pantai Batu Tumpeng, Desa Gelgel, Klungkung ini hampir setiap hari kedatangan tamu wisatawan asing maupun domestik.
Namun, menurut warga yang sering mancing di tempat tersebut, wisatawan asing lebih banyak yang datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut Ketut Budi, setiap harinya antara 5 sampai 10 orang wisatawan asing yang berkunjung ke pantai yang terkenal sebagai arena surfing yang sangat ideal. “Tamu asing yang datang rupanya bukan untuk berjemur seperti toris kebanyakan tapi mereka datang untuk melakukan kegiatan surfing,” tuturnya.
Dari pantauan wartawan, tampak di laut Pantai Batu Tumpeng tampak puluhan turis asing yang lagi asyik berselancar saat ombak mengantar papan surfing ke bibir pantai tersebut. Mr Richard, wisatawan asal Prancis yang ditemui di sela-sela mereka rehat istirahat mereka menyebutkan ombak Pantai Batu Tumpeng ini sangat bagus untuk arena permainan surfing bagi wisatawan.
Ketika ditanya kok ke Pantai Batu Tumpeng ini berselancar? Dirinya menyebutkan kalau di Pantai Kuta sudah terlalu bising dan turis banyak yang bermain papan surfing sehingga menyulitkan untuk bermain secara leluasa. Untuk itu, menurutnya, mereka menemukan tempat bagus ini karena diberitau teman temannya yang terlebih dahulu datang ketempat tersebut.
Untuk melengkapi sarana akomodasi maupun kenyamanan para tamu baik asing maupun domestik yang berkunjung ke Pantai Batu Tumpeng tersebut pihak Desa Gelgel akan melengkapi dengan sarana Toilet maupun warung yang ditata rapi nantinya.
Hal itu ditegaskan Perbekel Desa Gelgel Nengah Soma. Menurutnya kawasan tersebut kini sudah dibanguna Toilet baik untuk pria maupun wanita. “Toilet ini dibangun dengan biaya sekitar 75 juta lebih disamping untuk memudahkan wisatawan yang ingin ke toilet maupun dipergunakan oleh warga yang akan sembahyang di Pura Batu Tumpeng saat pujawali,” ujar Nengah Soma.
Menurutnya penataan Batu Tumpeng kedepan menindak lanjuti penataan yang dilakukan Bupati Nyoman Suwirta dengan menata warung agar dibuat satu komplek. Terkait tempat parkir sementara ini dimanfaatkan jalan yang ada diseputar Pura Batu Tumpeng.
Diakuinya, ada aset Pemprop Bali seluas 16 are, namun jika dipergunakan aset tersebut dirinya menimbang masih terkendala penggarap warga lokal. Untuk retribusi wisatawan asing desa melalui Pok Darwis hanya memungut sebesar Rp 5 ribu pengenaannya sesuai dengan Perdes Gelgel. “Ini pengenaan hanya pengganti parkir sementara belum ada tempat parkir permanen,” imbuhnya.