Pengamat: Koster Menang Jika Pilgub Digelar Saat Ini | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 12 July 2017 18:04
San Edison - Bali Tribune
Luh Riniti Rahayu
Luh Riniti Rahayu

BALI TRIBUNE - Tiga nama sudah mendaftar sebagai bakal calon gubernur Bali dalam penjaringan oleh PDIP Bali. Ketiganya adalah Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster, Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, dan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

Menurut pengamat politik Luh Riniti Rahayu, apabila Pilgub Bali digelar saat ini, maka Koster yang paling potensial mendapatkan rekomendasi DPP PDIP. Selain itu, politikus asal Buleleng ini juga diprediksi akan memenangkan pemilihan.

“Kalau Pilgub Bali digelar sekarang, Koster yang menang. Tetapi kalau nanti, kita belum tahu,” ujar Riniti, saat dikonfirmasi Bali Tribune, di Denpasar, Selasa (11/7).

Riniti memang tidak mendasari pernyataannya dengan sebuah survei. Namun, dari ketiga nama yang telah mengikuti penjaringan di PDIP ini, meskipun sama-sama memiliki kelebihan, namun Koster tetap dinilai punya nilai plus.

Eka Wiryastuti misalnya, merupakan kader perempuan pertama di Bali di era kemerdekaan, yang sukses meraih kekuasaan sebagai bupati. Bahkan, Eka Wiryastuti mampu mencatat sejarahnya sendiri, karena sukses menjadi bupati Tabanan selama dua periode.

Sementara Rai Mantra, karir politiknya pun tak kalah mentereng. Menjadi wakil wali kota Denpasar, menjadi wali kota Denpasar antar waktu, dan kini menjadi wali kota Denpasar hasil Pilkada 2015 lalu, adalah kekuatan penting Rai Mantra.

Bahkan mendaftar sebagai bakal calon gubernur Bali, Rai Mantra mendapat restu Puri Satria Denpasar, ikon PDIP di Pulau Dewata. Rai Mantra juga mendapat dukungan politik dari Partai NasDem.

Sedangkan Koster, juga memiliki catatan perjalanan politik yang fantastis. Selama tiga periode terakhir, Koster terpilih sebagai anggota DPR RI dengan meraih suara yang signifikan di Bali. Bukan itu saja. Koster juga sukses merebut kursi panas ketua DPD PDIP Provinsi Bali.

Untuk Pilgub Bali 2018 pun, jauh-jauh hari Koster sudah bekerja. Maka tidak berlebihan, jika saat pendaftaran di PDIP Bali beberapa waktu lalu, seluruh DPC PDIP Kota dan Kabupaten di Bali, mendaftarkan Koster.

Dengan kekuatan masing-masing ini, Riniti berpandangan, ketiganya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. “Yang paling kuat adalah yang didukung Mega (Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri, red),” tegasnya.

Menurut dia, sesuai ketentuan di internal PDIP, maka nama-nama yang telah mengikuti penjaringan di PDIP akan disurvei terlebih dahulu sebelum DPP PDIP menerbitkan rekomendasi. Bersamaan dengan itu, Mega juga biasanya tak pernah terburu-buru dalam urusan rekomendasi.

“Mega sangat hati-hati dalam mengeluarkan rekomendasi. Jadi, hasil survei juga akan menjadi pertimbangan utama Mega,” tandas Riniti.

Saat survei ini, diakui pengajar di FISIP Universitas Ngurah Rai Bali itu, para kandidat akan adu kuat. Siapa yang memenangkan survei, maka ia akan berpeluang besar untuk diusung PDIP pada Pilgub Bali 2018.

“Logikanya sih, karena Koster paling dulu mendeklarasikan diri dan setia lewat PDIP, belum lagi Koster duduk sebagai ketua DPD PDIP Bali serta telah bekerja keras, maka KBS punya tenaga lebih besar. Tetapi, ending politik bisa apa saja terjadi,” kata Riniti.

Dengan kerja politik selama ini, Riniti yakin, Koster akan menguasai perolehan suara di Buleleng, kantong suara terbesar di Bali. Koster juga dinilainya lebih siap, tidak saja untuk berlaga namun juga dalam hal pasangan calon. Sebab Koster sudah menunjuk Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace sebagai calon wakil gubernur.