Pengembangan Wawasan Bahasa Inggris Melalui Program ETA di SMAN 1 Kintamani | Bali Tribune
Diposting : 19 February 2021 15:20
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ saat kegiatan ETA yang berlangsung secara virtual dihadiri fasilitator-fasilitator serta SMAN 1 Kintamani dan siswa Troy Howard Middle School, Rabu (17/2)
balitribune.co.id | Bangli - Kemampuan berbahasa asing menjadi hal yang perlu dikuasai oleh masyarakat Indonesia. Selain memberi kemudahan akses terhadap informasi dan pertukaran pengetahuan secara global, kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris juga diperlukan untuk memperkuat jejaring internasional. Meski begitu, tidak sedikit orang yang kesulitan memperoleh kecakapan tersebut.
 
Menanggapi hal ini, Putera Sampoerna Foundation (PSF) bersama Usaha Tegas, Sdn. Bhd. menginisiasi Lighthouse School Program (LSP), sebuah program pengembangan sekolah yang berusaha mewujudkan sebuah sekolah model yang efektif dalam menciptakan lulusan yang berkualitas, yang mencapai/melampaui Standar Nasional Pendidikan. Sehingga dapat menjadi referensi bagi sekolah lainnya pada sekolah binaannya yaitu SMAN 1 Kintamani, Bali. 
 
Sebagai bagian dari program tersebut, PSF melaksanakan kegiatan English Teaching Assistant (ETA) dengan mengusung tema “Connecting Global Classrooms". Guna memaksimalkan kegiatan ETA, PSF berkolaborasi dengan Guy Hamlin seorang guru Troy Howard Middle School, Maine, Amerika Serikat mengadakan Virtual Student’s Exchange yang dilaksanakan selama dua bulan mulai dari awal Februari hingga akhir Maret 2021 mendatang.
 
Meskipun kegiatan ini dilakukan secara virtual, para siswa SMAN 1 Kintamani sangat antusias bertemu siswa Troy Howard Middle School. Mereka aktif bertukar sapa, lalu bercerita seputar aktivitas sampai kultur budaya daerahnya masing-masing menggunakan Bahasa Inggris.
 
“I feel like, and this is just me, being around people who are happy just makes me happy as well (saya merasa seperti, dan memang beginilah aku, jika aku berada di lingkungan bersama orang-orang yang menyenangkan tentu membuat aku juga merasa bahagia-red)” ucap Drew Kulbe, siswa Troy Howard Middle School.
 
Tak hanya berfokus pada siswa, guru SMAN 1 Kintamani juga mendapatkan pelatihan English for Teacher untuk mengembangkan wawasan dalam berbahasa Inggris. Pelatihan ini dilaksanakan pada Rabu dan Kamis setiap minggunya. 
 
Pelatihan ini didampingi oleh Grace Marcellina P., seorang fasilitator dari British Council dan Buyung Sudrajat, fasilitator dari PSF, dengan materi yang dikemas menarik sehingga guru SMAN 1 Kintamani sangat menikmati pelatihan ini.
 
Grace pada 10 Februari 2020 lalu mengatakan, pelatihan ini tidak hanya menyelesaikan materi, namun hal terpenting adalah penguatan skill dari masing-masing guru. Selain memfasilitasi English for Teacher, Buyung juga membagikan pengalamannya serta membantu para siswa dalam merencanakan pendidikan di jenjang berikutnya melalui sesi International Experience: Studying and Working Abroad yang dilaksanakan pada 1-5 Februari 2021.
 
“Awalnya untuk belajar Bahasa Inggris memanglah sulit, grammar saya masih berantakan dan terkadang masih campuran dengan Bahasa Indonesia. Tapi the point is saya harus mencoba, karena jika tidak mencoba maka saya tidak akan pernah tahu kemampuan saya. Jadi saya terus belajar” ujar Buyung.
 
I Ketut Ada, Kepala SMAN 1 Kintamani menyatakan, semoga apa yang diberikan oleh PSF bisa bermakna untuk hidup siswa/siswi di masa mendatang. "Ini menjadi pembeda dari siswa SMAN 1 Kintamani dengan siswa di sekolah lainnya. Perbedaan ini harus dimanfaatkan dengan baik, dimaksimalkan, dan tentunya dihargai,” pesan Ada.
 
Kegiatan ETA ini masih akan berlangsung sampai akhir Maret 2021 dengan serangkaian aktivitas lain seperti, Writing Class dan Coaching/pendampingan bagi guru Bahasa Inggris bersama fasilitator PSF dan guru penutur asli Bahasa Inggris dari Amerika Serikat.
 
Perlu diketahui, sebagai bagian dari Putera Samperna Foundation, divisi School Development Outreach (SDO) merupakan penyedia layanan pendidikan yang bertujuan meningkatkan mutu sekolah dan tenaga pendidik di Indonesia agar dapat bersaing secara global. 
 
SDO menjalankan serangkaian program komprehensif dan berkesinambungan yang bertujuan untuk pengembangan sekolah bermutu melalui Lighthouse School Program dan peningkatan kualitas pendidik melalui Program Pengembangan Pusat Belajar Guru (Teachers Learning Centre).
 
PSF melalui program-programnya, telah menjangkau ke lebih dari 85,000 tenaga pengajar, kepala sekolah, pengawas dan pengelola sekolah. Melibatkan diri dalam peningkatan kualitas pendidikan di 723 sekolah dan 40 madrasah, serta membangun lebih dari 8 Pusat Belajar Guru di berbagai lokasi di Indonesia. 
 
Tidak hanya itu, kini PSF hadir dengan LenteraEdu sebuah platform digital yang dikembangkan sebagai alternatif solusi keberlangsungan peningkatan kompetensi guru. Melalui platform ini para guru akan mendapatkan akses pelatihan daring bersertifikat hingga 32 JP yang berkualitas dan disesuaikan dengan kebutuhan serta fase belajar setiap pengguna.