Perajin Endek Masih Bertahan di Masa Pandemi | Bali Tribune
Diposting : 4 October 2020 18:30
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / ENDEK - Di masa pandemi Covid-19 para perajin kain endek Bali berinovasi menciptakan motif baru yang dipasarkan online

balitribune.co.id | BadungBerbagai strategi dilakukan perajin kain endek untuk tetap bertahan di masa pandemi Covid-19. Tak hanya mengandalkan pemasaran langsung, para perajin tenun Bali ini semakin giat menciptakan inovasi motif baru untuk menarik minat pembeli lewat penjualan di media sosial maupun di pasar daring (online). 

Penggunaan kain endek di Bali banyak digemari untuk kegiatan religi, seragam kantor, menghadiri acara formal hingga aktivas sehari-hari di kalangan milenial. Namun demikian di masa pandemi ini penjualan endek juga mengalami kelesuan. Guna tetap mempertahankan penjualan,  berbagai strategi pun dilakukan para perajin endek yang ada di Kabupaten Badung.

Salah seorang perajin endek, Dewa Ayu Nyoman Narti beberapa waktu lalu di Abiansemal, Badung menyatakan untuk tetap menarik minat pembeli ia menciptakan motif - motif baru untuk produksi pembuatan endek yang merupakan kain tenun tradisional Bali.

Kata dia, motif kain endek yang masih banyak disukai masyarakat diantaranya adalah motif bedeg, batu paras, bunga gringsing dan lainnya. Desain motif baru yang digunakan dalam menenun kain tersebut dibuat dengan bantuan anaknya. "Harga jual endek Bali ini mulai Rp 250 ribu sampai Rp 800 ribu," sebut Narti. 

Sementara itu Kadek Antari desainer endek Bali mengaku selain membuat desain dirinya juga berupaya membantu usaha keluarganya ini melalui penjualan lewat media sosial maupun di marketplace atau pasar daring. Bahkan usahanya di masa pandemi ini tetap bisa bertahan ketika banyak pengusaha lain melakukan pemutusan hubungan kerja para karyawannya. 

"Saat ini di masa pendemi pemasaran online baik melalui media sosial dan marketplace sangat efektif. Saya sudah 4 tahun menggunakan pemasaran online. Apalagi di saat seperti ini penjualan dengan cara konvensional banyak yang tutup dan memutuskan hubungan kerja. Namun usaha saya tidak mengalami pemutusan hubungan kerja, usaha tetap berjalan karena mengandalkan promosi online," bebernya. 

Meskipun pesona kain endek Bali menjadi salah satu perhatian dunia dengan diikutsertakannya endek di ajang Paris Fashion Week pada Selasa 29 september 2020 lalu, namun kendala ekonomi membuat sebagian orang menghemat demi bertahan hidup di tengah situasi pandemi.