Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Perayaan Dua Abad Kemerdekaan Peru dan 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia, KBRI Lima Promosikan Kearifan Lokal

Bali Tribune / WEBINAR - Duta Besar Republik Indonesia untuk Peru dan Bolivia, Marina Estella Anwar Bey saat membuka Webinar bertajuk Mainstreaming Diversity: Preserving Local Wisdom of Indonesia and Peru.
balitribune.co.id | JakartaMemperingati dua abad kemerdekaan (Bicentenario) Peru dan 76 tahun kemerdekaan Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru menggelar sejumlah kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan kearifan lokal wisatawan domestik Indonesia dan Peru. Salah satunya ialah webinar yang digelar bersama Campaign.com pada Kamis, 16 Desember 2021 melalui Zoom. 
 
Webinar ini bertajuk “Mainstreaming Diversity: Preserving Local Wisdom of Indonesia and Peru” (Mengarusutamakan Keragaman: Melestarikan Kearifan Lokal Indonesia dan Peru). Webinar yang dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Peru dan Bolivia, Marina Estella Anwar Bey menghadirkan dua pembicara yakni Andres Valladolid dari Komisi Nasional untuk Perlindungan Akses ke Keanekaragaman Hayati Peru dan Pengetahuan Kolektif Masyarakat Adat dan, Antonius Yudi Triantoro sebagai Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas dan Kekayaan Intelektual, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
 
Webinar yang juga disiarkan langsung di kanal YouTube Campaign.com dan Facebook KBRI Lima ini menggambarkan bagaimana Indonesia dan Peru adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis yang berkontribusi pada kayanya keragaman budaya di kedua negara tersebut. Berbagai kelompok etnis ini memiliki banyak pengetahuan tradisional serta kearifan lokal yang merupakan bagian dari cara hidup mereka dan penting untuk dilestarikan. 
 
Marina Estella Anwar Bey dalam sambutannya mengungkapkan, hubungan diplomatik Indonesia dan Peru sudah berlangsung selama lebih dari 40 tahun, karenanya penting untuk saling mengenal dan menghargai budaya masing-masing negara. Disamping itu juga, perlu melakukan kegiatan yang menguntungkan bagi hubungan dua negara termasuk saling tukar informasi tentang upaya pelestarian budaya lokal.
 
Andres Valladolid sebagai pembicara juga memaparkan pentingnya melestarikan warisan alam dan budaya yang dimiliki sebuah negara. “Di Peru keanekaragaman hayati dan pengetahuan tradisional dianggap sangat penting dan dihargai, sehingga dilindungi secara sistematis. Kami memiliki komisi nasional yang didedikasikan untuk isu tersebut, terdiri dari perwakilan dari 13 institusi yang ada di Peru," katanya. 
 
Komisi ini bertugas mengembangkan tindakan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menghindari tindakan biopiracy dengan tujuan melindungi kepentingan Negara Peru. Ada pula aturan hukum yang mengikat tentang hak paten dan hak cipta. Menurut Andres, permohonan dan pemberian hak paten sudah seharusnya dilakukan dengan sederhana, tapi tetap mengutamakan ketelitian agar kekayaan sumber daya hayati dan kearifan lokal yang ada tercatat dengan lengkap. Bahkan, Komisi Nasional Anti-Biopiracy Peru juga telah bekerja untuk mengidentifikasi dan melacak permohonan paten yang diajukan atau diberikan di luar negeri yang terkait dengan sumber daya hayati atau kearifan lokal Peru. “Perlu diketahui juga bahwa permohonan.paten ini tidak dikenakan biaya sama sekali dan kami bekerja berdampingan dengan masyarakat adat,” tambah Andres.
 
Antonius Yudi Triantoro pun memaparkan hal serupa dari sudut pandang Indonesia. Indonesia juga memiliki sistem untuk melindungi keanekaragaman tersebut. Usaha melindunginya dilakukan dengan dua klasifikasi, yaitu kekayaan intelektual dan budaya, serta warisan genetis dan biologis. "Dari situ dilakukan berbagai program perlindungan, pelestarian, dan pengembangan supaya kekayaan alam dan budaya kita terjaga,” tuturnya.
 
Serupa dengan pembicara sebelumnya, Antonius juga memaparkan tentang pentingnya pendataan. “Data nasional tentang kearifan lokal yang dimiliki ini berguna untuk mempromosikan dan mendapat pengakuan di ranah internasional, misalnya lewat status Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO,” ujarnya. 
 
Mempromosikan budaya lokal kepada masyarakat dunia juga perlu diiringi dengan penumbuhan kesadaran dan pengetahuan tentang bedanya menghargai dan mengapropriasi. “Kolaborasi antarnegara perlu dilakukan dengan tujuan mengedukasi satu sama lain tentang budaya yang dimiliki, seperti yang kita lakukan melalui webinar ini," tambah Antonius.
 
Selain Webinar, kegiatan lain yang digelar KBRI Lima bersama Campaign.com ialah kampanye sosial #OurLocalWisdom melalui aplikasi Campaign #ForChange yang pada 2020 lalu meraih penghargaan “Best App for Good” dari Google Play Indonesia. Kampanye sosial ini bertujuan membangun kesadaran publik agar bangga dan mau berbagi informasi serta pengetahuan tentang budaya Indonesia dan Peru. 
 
Dalam kampanye ini, publik diajak menyelesaikan empat Challenge di dalam aplikasi tersebut yakni mengunggah foto tentang tradisi lokal, foto kampung halaman dengan kearifan lokalnya, foto seorang sosok yang bisa diandalkan dalam memberi nasihat, dan swafoto dengan teks berupa kebijaksanaan pikiran atau nasihat untuk orang lain. Untuk menonton tayangan Webinar Mainstreaming Diversity: Preserving Local Wisdom of Indonesia and Peru dapat mengunjungi https://bit.ly/WebinarMainstreamingDiversity.
wartawan
YUE
Category

Dorong Ide Kreatif dan Lawan Hoaks, Polda Bali Perkuat Kapasitas Humas Lewat Pelatihan Multimedia

balitribune.co.id | Denpasar - Buka pelatihan peningkatan kemampuan multimedia Kabid Humas Polda Bali berharap kedepan tumbuh ide-ide kreatif, kolaborasi dan positif, bertempat di hotel Quest Jl. Mahendradata Denpasar (3/11). Pada pembukaan yang dihadiri sekitar 65 orang diantaranya, Narasumber, Kasi Humas beserta anggota Polres/Ta jajaran dan pegemban fungsi kehumasan Satker Polda Bali, termasuk peserta Katpuan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Antara Terik dan Terang: Melindungi Mata dari Sinar Matahari Tropis Bali

balitribune.co.id | Bali dikenal dengan sinar mentarinya yang hangat, langit biru yang cerah, dan pantai yang menggoda siapa pun untuk berlama-lama di luar ruangan. Namun, di balik keindahan itu, tersembunyi ancaman yang sering tak disadari: paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan terhadap mata.

Baca Selengkapnya icon click

Jepang Anugerahi Prof. Wirawan The Order of the Rising Sun atas Kontribusi Diplomasi Akademik

balitribune.co.id | Denpasar - Pada tanggal 3 November 2025 Pemerintah Jepang mengumumkan Prof. I Gede Putu Wirawan yang merupakan Guru Besar Universitas Udayana sebagai salah satu penerima Anugerah Bintang Jasa untuk Musim Gugur Tahun 2025 termasuk kepada 104 warga negara asing. Tokoh dari Bali ini  menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Laboratorium Sumber Daya Genetika dan Biologi Molekuler, Universitas Udayana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Alasan untuk Melanjutkan Pendidikan di China

bvalitribune.co.id | China merupakan salah satu negara yang melambangkan negara modern dan maju, namun tetap melestarikan adat-istiadat yang tidak pernah dilupakan. Selain menjadi negara yang indah untuk dikunjungi karena budayanya, China juga menjadi negara yang baik untuk melanjutkan pendidikan. Sebab, banyak perguruan tinggi di China yang unggul dalam riset dalam bidang sains dan teknologi. 

Baca Selengkapnya icon click

Dibawah Turah Tut, Golkar Badung Bakal Merapat ke Adicipta

balitribune.co.id | Mangupura - Partai Golkar Badung bakal "banting setir" dibawah kepemimpinan Ketua DPD yang baru, Anak Agung Ketut Agus Nadi Putra. Partai Beringin dibawah komando Turah Tut - sapaan Nadi Putra ini bahkan telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintah Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta (Adicipta) di Kabupaten Badung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.