Diposting : 30 January 2018 23:03
Djoko Purnomo - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Pasca-pelantikan Ketua Umum Pengprov Perbakin Bali, Brigjen Pol I Gede Alit Widana dan jajaran pengurus di bawahnya, para pengurus bergerak cepat dengan bakal mengajukan permohonan pembangunan lapangan menembak ke Pemprov Bali.
“Perbakin Bali selama ini belum memiliki lapangan menembak yang representatif. Kalau lapangan tembak di Tohpati itu kan bukan punya Perbakin Bali, melainkan punya Polda Bali. Itulah rencananya kami secepatnya mengajukan permohonan lapangan menembak itu ke Pemprov Bali,” ujar Wakil Ketua Bidang Tembak Reaksi Perbakin Bali, Matno, Senin (29/1) di Denpasar.
Dipaparkan pria yang juga Ketua Binpres Pengkab Perbakin Badung itu, kebutuhan sarana dan prasarana menembak itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan prestasi Perbakin Bali di event nasional maupun internasional.
“Kalau saya kalkulasi sementara, untuk lapangan menembak tersebut dibutuhkan luas sekitar 3 hektare. Lapangan menembak itu setidaknya akan terbagi untuk kategori target dan sasaran dalam bentuk lapangan tertutup mulai jarak 10, 25 dan 50 meter. Nanti itu digunakan untuk petembak putra dan putri mulai dari penembak youth, junior dan senior,” tambah Matno.
Selain itu juga untuk kategori bidang tembak reaksi yang membutuhkan lapangan terbuka hingga 23 stage, mulai jarak 25 – 50 meter. Nomor ini sudah mulai dipertandingkan menjadi nomor prestasi pada PON XX/2020 di Papua mendatang.
Satu lagi, untuk kategori berburu yang membutuhkan lapangan terbuka dengan lebar 50 meter dan panjang hingga 300 meter, dan juga mulai dipertandingkan menjadi nomor prestasi di PON Papua.
“Jika Perbakin Bali memiliki lapangan menembak yang memenuhi standar nasional bahkan internasional, maka Perbakin Bali bisa menggelar kejuaraan menembak level regional, nasional bahkan internasional. Dengan demikian Bali memiliki petembak yang kian berprestasi dan mampu mengharumkan Bali di level nasional maupun internasional,” pungkas Matno.