balitribune.co.id | Gianyar - Memperingati hari kunjung Perpustakaan Nasional yang jatuh pada Tanggal 14 September, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusar) Kabupaten Gianyar ajak siswa untuk mengunjungi Perpustakaan Nawaksara milik Pemerintah Kabupaten Gianyar. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat.
“Kegiatan ini juga bertujuan sebagai promosi dan penyebaran informasi keberadaan perpustakaan faerah Nawaksara Kabupaten Gianyar. Serta Mewujudkan Perpustakaan Daerah Kabupaten Gianyar berbasis inklusi sosial. Sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan perpustakaan,” ujar ketua panitia pelaksana I Nyoman Bidi Sastra Sedana.
Setidaknya pada saat itu lebih dari 250 orang mengunjungi perpustakaan Nawaksara Gianyar untuk mengikuti berbagai pelatihan. Dimana pada lantai bawah Gedung Perpustakaan Nawaksara terdapat perpustakaan keliling, pelatihan menari, pelatihan matembang, pelatihan maulatan, pelatihan majejahitan, dan pelatihan sulap.
Pada lantai 2 gedung perpustakaan Nawaksara juga terdapat pelatihan komputer, story telling dan banyak juga siswa yang memilih untuk membaca berbagai buku yang ada disana. Sedangkan pada lantai atas dilaksanakan pelatihan majalah dinding dan memperkenalkan alat peraga iptek.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gianyar I Gede Suardana Putra menuturkan kegiatan tersebut juga dijadikan sebagai media untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat. “Sebagaimana perlu kita pahami bersama, literasi dipahami sebagai kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Literasi sendiri terdiri atas lima tingkatan. Tingkatan literasi yang pertama, adalah kemampuan membaca dan menulis, yang kedua adalah kemampuam aksesibilitas terhadap sumber-sumber bahan bacaan terpercaya, terlengkap, dan terkini. Tingkatan ketiga adalah kemampuan memahami apa yang tersirat dari yang tersurat, dalam hal ini kemampuan yang tersirat didapat dari proses membaca. Tingkatan keeempat, literasi adalah kemampuan mengemukakan ide atau gagasan baru, kreatifitas baru hingga memiliki kemampuan menganalisis informasi. Tahapan literasi yang tertinggi atau kelima adalah menghasilkan barang dan jasa bermutu yang bias dipakai dalam kondisi global. Sehingga dalam mewujudkan budaya literasi masyrakat, perpustakaan dapat menjadi media transformasi bagi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Suardana Putra juga juga mengajak seluruh hadirin undangan untuk bersama-sama ikut mempromosikan keberadaan Gedung Perpustakaan Daerah Nawaksara Kabupaten Gianyar. “Mari Bersama-sama memperkenalkan Perpustakaaan Nawaksara ini mulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. Sehingga dengan semakin dikenal dan dikunjungi perpustakaan ini, dapat memberikan manfaat lebih, dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat serta berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tagline perpustakaan yaitu Perpustakaan Mensejahterakan,” tandasnya.