Mangupura, Bali Tribune
Persaingan sengit dua politisi “gumi keris” Badung, antara I Nyoman Giri Prasta dan I Made Sudiana nampaknya sudah mencair. Terbukti, kedua politisi yang bertarung sebagai calon bupati di Pilkada Badung Tahun 2015 itu terlihat akur dan mesra dalam setiap pertemuannya.
Giri Prasta maupun Sudiana sebelumnya bertarung memperebutkan tahta orang nomor satu di kabupaten Badung. Namun dalam Pilkada serentak Desember lalu, pasangan Sudiana - Nyoman Sutrisno (Su-Su) kalah suara dari pasangan Giri Prasta - Ketut Suiasa (Giriasa). Sehingga politisi asal Pelaga Petang itu keluar sebagai pemenang dan kini menjabat Bupati Badung.
Pasca Pilkada, dua “musuh bebuyutan” itu sudah beberapa kali bertemu, baik di acara resmi maupun pribadi. Namun yang menarik, dua musuh bebuyutan tersebut tidak menunjukan rasa dendam maupun canggung. Justru sebaliknya Sudiana maupun Giri Prasta, nampak akur sebagai sahabat lama. Keduanya juga mengaku saling mendukung dan menghormati.
Itu antara lain terungkap saat keduanya bertemu dalam acara kondangan di rumah anggota DPRD Badung Made Ardana di Desa Kapal, Mengwi. Dalam pertemuan tak disengaja itu, keduanya spontan saling rangkul dan jabat tangan. Giri Prasta sebagai yunior mengaku sangat menghormati Sudiana sebagai senior. Sebagai bentuk mencairnya hubungan kedua politisi asal Canggu dan Pelaga ini, keduanya juga tidak mau duduk terpisah.
Hal ini sontak saja jadi perhatian para tamu undangan yang lain, termasuk Wakil Ketua DPRD Bali IGB Alit Putra yang nota bena Ketua Tim Pemenangan Paket Su-Su di Pilkada Badung. Menurut Giri Prasta pertemuan dengan Sudiana ini adalah pertemuan yang kesekian kalinya. Sebagian besar pertemuannya tanpa disengaja.
“Ini senior saya. Saya sangat menghormati beliau (Sudiana, red). Dan secara tidak sengaja kami selalu dipertemukan dalam sebuah acara,” ungkap Giri Prasta kepada sejumlah undangan yang hadir termasuk Ketua Komisi I DPRD Badung Nyoman Satria yang kebetulan ada di lokasi.
Bupati Badung ini juga mengaku ia dan Sudiana sudah sejak lama berkawan, hanya saja karena “nasib” keduanya harus jadi pesaing di Pilkada Badung. “Saya tidak ada masalah dengan beliau. Dari dulu saya sahabat. Mungkin karena nasib saja, saya bisa jadi bupati,” terangnya sambil saling lempar senyum.
Sudiana yang pernah menjabat Wabup Badung ini pun mengaku sangat menghormati rekannya bisa jadi bupati. Ia pun mengaku siap mendukung Bupati Giri Prasta. Mantan anggota DPRD Badung dua periode ini bahkan sempat berkalakar kalau ada Pilkada lagi, dirinya siap jadi tim sukses Giri Prasta. “Bila perlu saya siap jadi tim sukses pak Giri Prasta,” kata Sudiana sambil tertawa.
Sementara politisi PDIP, I Nyoman Satria, yang hadir ditengah-tengah pertemuan keduanya mengaku bangga karena dua putra terbaik Badung yang sempat bersaing dalam memperebutkan kursi orang nomor satu di Badung akrab dan akur. “Ini adalah pertemuan ular dan tikus. Mereka saja bisa bersatu jadi masyarakat juga harus bersatu,” kata Satria.