Diposting : 25 June 2019 13:55
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Sekretaris Umum Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Bali, AA Bagus Tri Candra Arka mengaku sulit memrediksi tingkat persaingan petarung di Pra-PON nanti. Namun ia mengakui ada sejumlah daerah di Tanah Air yang perkembangan olahraga tarung derajatnya sangat pesat.
“Kami sekarang memang sulit memrediksi perkembangan kualitas petarung-petarung provinsi lain di Indonesia yang menjadi rival Bali di Pra-PON yang rencananya digelar mulai 21 November di Bandung, Jawa Barat,” kata AA. Bagus Tri Candra Arka, Senin (24/6).
Hanya saja jika mengacu pada kekuatan petarung luar Bali secara umum diungkapkannya, ada 6 daerah yang nantinya menjadi pesaing berat Bali. Enam daerah itu tak lain Jawa Barat, Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
“Kami memrediksi peta kekuatan daerah lain yang menjadi saingan Bali itu berdasarkan hasil PON sebelumnya maupun kejuaraan nasional (kejurnas) tahun lalu. Kalau perkembangan tahun ini sulit kami prediksi, lantaran kejurnas belum digelar. Karena itulah target riil berapa tiket lolos ke PON Papua harus dibawa pulang petarung Bali, masih belum bisa kami prediksi,” terang pria yang akrab disapa Gung Cok itu.
Menyoal atlet penghuni Pelatda Kodrat Bali yang berjumlah 9 petarung putra dan 5 petarung putri yang disiapkan untuk turun di nomor 9 tarung putra, 5 tarung putri dan seni gerak, juga belum fix. Pasalnya mereka merupakan petarung hasil dari kejurnas tahun lalu.
“Penentuan petarung yang menghuni tim Pra-PON Bali baru bisa ditentukan setelah ada hasil dari Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan, September mendatang. Pasalnya, juara Porprov Bali dan hasil kejurnas penghuni Pelatda Kodrat Bali ini bakal kami seleksi lagi. Jadi penentuan tim definitif di sana nantinya,” demikian Gung Cok.