
balitribune.co.id | Bangli - Aksi perusakan fasilitas umum berupa jaringan pipa air minum yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab menyebabkan warga Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, kini kesulitan mendapatkan air bersih.
Aksi perusakan yang dilakukan sejumlah oknum tersebut sudah beberapa kali terjadi. Untuk kasus kali ini, warga pun hilang kesabaran dan memutuskan untuk lapor polisi. Camat Kintamani Ketut Erry Soena Putra dikonfirmasi membenarkan terjadi perusakan pipa air milik Desa Siakin pada Minggu (7/5).
Lokasi pipa berada di sumber mata air Yeh Sambongan. Diketahui bahwa ada dua kelompok yang melakukan pengrusakan. "Warga Desa Siakin yang mengetahui ada perusakan langsung ke lokasi. Perusakan dilakukan oleh oknum dari Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng," ungkapnya, Senin (8/5).
Imbas aksi perusakan pipa tersebut menimbulkan kerugian material mencapai Rp 300 juta. Selain itu pasca-pengerusakan kini warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih. "Warga memanfaatkan air tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan air," jelasnya.
Atas kejadian ini warga memang emosi, namun diputuskan kasus diserahkan ke pihak berwajib. Selain lapor polisi, warga Siakin menyampaikan aspirasi kepada Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta.
Perbekel Siakin Gede Disi mengatakan pasca-aksi perusakan pipa kini warga kekurangan air untuk MCK bagi 350 KK. "Yang terdampak 350 KK dari 600 KK di Desa Siakin," sebutnya.
Menurutnya, aksi perusakan sudah terjadi beberapa kali. Bahkan untuk tahun 2023 ini perusakan untuk ketiga kalinya. "Sebelumnya sudah ada perusakan tapi kami diam saja," ungkapnya.
Disinggung terkait alasan perusakan, Gede Disi mengatakan jika perusakan dilakukan karena air terjun di Desa Les mengecil. Pengelola PAM bersama prajuru melaporkan kejadian ini ke Polres Bangli. Pihaknya menyerahkan seluruh proses kepada pihak kepolisian.