Pjs Bupati Wayan Serinah Hadiri Penyineban Pujawali Purnama Kalima di Pura Pasar Agung | Bali Tribune
Diposting : 3 November 2020 19:11
Husaen SS. - Bali Tribune
Bali Tribune / PUJAWALI - Pjs Bupati Wayan Serinah Hadiri Penyineban Pujawali Purnama Kalima di Pura Pasar Agung

balitribune.co.id | Amlapura - Upacara Penyineban serangkaian Pujawali Purnama Kalima di "Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem berjalan khusyuk nan lancar, Selasa (3/11/2020). Upacara yang dipuput Ida Pedanda Istri Karang dari Geria Kanginan Sibetan, Kecamatan Bebandem dihadiri Pjs Bupati Karangasem I Wayan Serinah, Sekda Sedana Merta, Staf Ahli, kepala Kementrian Agama dan para Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Karangasem.

Pelaksanaan upacara penyineban berjalan khidmat. Pjs Wayan Serinah mengatakan masyarakat maupun pihak yang terlibat saat upacara diminta mengedepankan penerapan prokes secara ketat dan disiplin agar pelaksanaan upacara berjalan aman dan nyaman.

Upacara Penyineban adalah salah satu rangkaian upacara yang digelar untuk persiapan puncak acara yang jatuh bertepatan pada Rahina Purnama Kalima, Sabtu (31/10) lalu. Sementara itu, panitia upacara telah menyiapkan skema agar pelaksanaan tetap tertib dengan tetap mengacu protokol kesehatan (prokes), di antaranya wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan, wajib mencuci tangan dengan sabun.

Pelaksanaan upacara pun dilaksanakan terbatas. Jika saat lalu rentetan upacara digelar selama 11 hari berturut, kini hanya digelar selama tiga setelah puncak upacara.

Seksi Informasi, Komunikasi dan Publikasi Panitia Pura Pasar Agung I Wayan Suara Arsana mengatakan, pujawali tetap digelar berdasarkan kesepakatan atau keputusan bersama PHDI Bali, MDA Bali, dan prajuru Pura Pasar Agung. Bahwa pelaksanaan tetap digelar meski situasi pandemi.

Namun penyelenggara upacara wajib memperhatikan agar pelaksanaan upacara tetap tertib. "Persiapan untuk upacara sudah siap. Semua rangkaian dan persiapan sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Kami sudah siapkan semua perlengkapan untuk prokes," kata Suara Arsana.

Suara Arsana mengakui, rentetan upacara yang dulunya 11 hari menjadi tiga hari pasca puncak upacara adalah pembatasan agar tak ada kerumunan. "Yang jelas, inti upacara berlangsung dengan lancar. Kami juga melaksanakan upacara tanpa mesampingkan pandemi ini. Jadi nyejer-nya dipersingkat," pungkas Suara.