
balitribune.co.id | Mangupura - Plafon Sekolah Dasar (SD) No 1 Kutuh di Kecamatan Kuta Selatan, Badung, jebol. Rusaknya plafon sekolah tersebut, pada Rabu (26/2) dilaporkan langsung oleh seorang warga kepada Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa.
Bupati yang sedang berkegiatan di Kantor Camat Kuta Selatan kemudian melihat langsung kondisi sekolah melalui handphone seluler yang ditunjukkan oleh warga yang tidak diketahui identitasnya tersebut.
“Niki yang jebol Pak,” ujar warga tadi sembari memperlihatkan video dalam ponselnya.
Adi Arnawa yang menyaksikan video tersebut menilai sekolah masih dalam kondisi bagus. Hanya saja plafonya jebol.
“Tapi, sekolahnya masih bagus ya,” jawab bupati.
Menurut warga tadi, meski kelihatan kondisi sekolah masih bagus, namun apabila tali pengikat dilepas maka plafon lainnya akan ikut ambrol.
“Ini kalau dilepas talinya, plafonnya itu semuanya lepas Pak,” sahut warga tadi.
Mendengar penjelasan warga tersebut, Bupati Adi Arnawa langsung menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Gusti Made Dwipayana untuk mendapat penanganan.
“Swastiastu Pak Kadis, Pak Kadis tyang (saya) ada di Kantor Camat Kuta Selatan saat ini. Ada laporan masyarakat SD 1 Kutuh plafonnya jebol. Tolong atensi biar anak-anak, hujan begini,” kata bupati.
Mendengar perintah orang nomor satu di Badung itu, Dwipayana selaku Kadisdikpora Badung mengaku sudah melakukan penanganan. Ia bahkan menyebut sekolah yang mengalami kerusakan akibat cuaca buruk belakangan ini tak hanya SD No 1 Kutuh, namun ada belasan sekolah lain juga mengalami kerusakan.
“Ya Pak. Untuk laporan Pak, untuk musim hujan ini seminggu terakhir ada 12 plafon jebol. Perbaikan segera, sudah berjalan,” jelas Dwipayana.
Seperti diketahui, cuaca ekstrem yang sempat melanda Kabupaten Badung memang membuat sejumlah sekolah di Gumi Keris mengalami kerusakan. Diantaranya SD No 1 Munggu, SD No 3 Abiansemal Dauh Yeh Cani dan belasan sekolah lainnya di Badung. Atas kerusakan sekolah-sekolah tersebut, Disdikpora Badung mengaku perbaikan dilakukan secepatnya. Dimana dana yang digunakan adalah bantuan tak terduga (BTT) yang nilainya sekitar Rp 3,5 miliar.