BALI TRIBUNE - Setelah mangkrak bertahun-tahun karena mengalami kerusakan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kecamatan Kubu akhirnya diperbaiki. Perbaikan tersebut sudah rampung dilaksanakan oleh petugas dari Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pasca rampungnya perbaikan, PLTS berkapasitas 1 Megawatt itu siap dihibahkan kepada Pemkab Karangasem. Namun Pemkab Karangasem sendiri masih kebingungan untuk menjual daya listrik yang dihasilkan dari PLTS itu kepada PLN karena harganya masih akan dibawah biaya produksi.
Kabag Ekonomi Setda Karangasem, I Made Hadi Susila, kepada wartawan, Rabu (19/7) kemarin, menjelaskan, untuk pengelolaan PLTS itu nantinya, Pusat juga sudah menyarankan agar Pemkab Karangasem melakukan studi komparasi kesejumlah daerah yang sudah mengelola PLTS, salah satunya ke Kabupaten Bangli. “Permendagri mengatur harga jual maksimal ke PLN Rp 750 per KWH. Nah itulah masalahnya yang masih perlu kita koordinasikan lagi,” ungkap Hadi Susila.
Sesuai rencana kata dia, PLTS Kubu tersebut akan diserahkan kepada Pemkab Karangasem pada Juli ini dimana penyerahannya dilaksanakan bersamaan dengan daerah-daerah lain di Indonesia Timur. “Namun dimana lokasinya belum ditentukan. Informasinya penyerahan akan dilaksanakan di Jawa Timur atau Bali, kita hanya disuruh menunggu,’’ sebutnya.
Sebenarnya penyerahan PLTS yang berlokasi di Desa Baturinggit tersebut akan dilaksanakan oleh pusat pada 2016 lalu, hanya saja Pemkab Karangasem menolak lantaran masih ada kerusakan pada 19 inveter dari 50 inverter yang ada, termasuk kerusakan pada alat kontrol dan sistem komputernya. Sementara soal harga jual per KWH, Pemkab Karangasem sendiri sebelumnya sudah sempat menawarkan Rp. 2000/KWH. Dan harga tersebut merupakan hasil kajian matang dari Fakultas Teknik Elektro, Universitas Udayana.
Dengan harga jual sejumlah itu pun sebenarnya untungnya tidak terlalu besar karena setelah aset diserahkan maka semua tanggung jawab perawatan ada di Pemkab Karangasem. Dan mengenai sistim pengelolaan PLTS itu nantinya masih akan dikaji.