Bali Tribune/Polresta Denpasar menggelar Apel Pasukan Operasi Patuh Agung pada Senin (13/6).
balitribune.co.id | Denpasar - Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Pamungkas menegaskan, permasalahan di bidang lalu lintas saat ini berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Hal itu dipicu oleh berbagai faktor seperti meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, populasi masyarakat serta pola aktivitas masyarakat Bali setelah dibukanya kembali destinasi wisata domestik maupun internasional.
“Dengan begitu, dibutuhkan penanganan profesional dan komprehensif guna menciptakan Kamseltibcarlantas yang aman dan lancar,” kata Kapolresta Denpasar saat memimpin langsung Apel gelar Pasukan Operasi Patuh Agung di Mapolresta, Senin (13/6).
Polresta Denpasar sendiri menerjukan 120 personel gabungan, apel juga dihadiri 1 pleton personel Denpom IX Udayana, 1 pleton Babinsa Kodim 1611 Badung, serta 1 pleton Dishub Kota Denpasar.
Pelaksanaan Operasi Patuh Agung 2022 ini merupakan salah satu upaya Polri dalam rangka meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas yang berlaku. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan lalu lintas dan meningkatnya disiplin berlalu lintas, ucap Yugo Pamungkas.
Maka dari itu, tandasnya, sinergi dan koordinasi yang baik antara semua pihak harus berjalan dengan baik sehingga pelaksanaan operasi berjalan lancar.
Kapolresta juga memaparkan data kasus laka lantas dan pelanggaran pada pelaksanaan Ops Patuh Agung 2020 dan 2021. Data ini menunjukkan bahwa untuk kasus laka lantas mengalami peningkatan sedangkan angka penindakan pelanggaran mengalami penurunan.
Saya berharap dalam pelaksanaan Ops Patuh Agung 2022 ini terdapat peningkatan kinerja yang signifikan, dapat menekan angka laka lantas dengan melakukan upaya preemitif, preventif dnn represif dengan memanfaatkan inovasi berbasis IT, papar AKBP Bambang Yugo Pamungkas.
Dengan mengusung tema Tertib Berlalu Lintas Menyelamatkan Anak Bangsa", melalui Ops Patuh Agung 2022 ini ditujukkan agar masyarakat meningkatkan kepatuhan, khususnya kaum generasi milenial agar lebih paham aturan yang berlaku dan menjadi pelopor keselamatan berlalulintas.
Ada tujuh hal yang menjadi prioritas dalam operasi Patuh kali ini, diantaranya pengendara ranmor yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu, pengendara tanpa helm SNI maupun safetybelt, pengendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus dan pengendara yang melebihi batas kecepatan.