Portal Tidak Dibuka, Sopir Ambulans Tikam Tukang Parkir | Bali Tribune
Diposting : 13 October 2022 20:25
RAY - Bali Tribune
Bali Tribune / RILIS - pelaku I Gusti Lanang Agus Dwi Parianta saat dirilis Polresta Denpasar
balitribune.co.id | DenpasarTerjawab sudah motif penikaman tukang parkir RSUP Prof Ngoerah (RS Sanglah), Kadek Yudiana (21) di depan rumah nomor 15A, Jalan Halmahera, Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, Rabu (12/10) pagi. Ternyata pelaku adalah sopir ambulans bernama I Gusti Lanang Agus Dwi Parianta (24). Penyebabnya, karena korban tidak membukakan portal saat pelaku mengantar isterinya. 
 
Kapolresta Denpasar Kombespol Bambang Yugo Pamungkas didampingi Kapolsek Kompol I Made Hendra Agustina menjelaskan, peristiwa berdarah itu ketika pelaku mengantar istrinya yang juga bekerja di RSUP Prof Ngoerah pukul 06.30 Wita. Namun saat akan memasuki tempat parkir, portal tidak kunjung dibuka oleh korban. Istri pelaku meminta korban yang kala itu bertugas untuk membukakan portal. Tapi korban tidak menggubrisnya dan malah sibuk main game online. Alhasil, Lanang jadi kesal dan mengetuk kaca tempat jaga portal. Kemudian korban membuka kaca dengan kasar dan berujar ketus
 
"Sing dadi adengang (Tak bisa pelan-pelan)", yang membuat pelaku menanyakan maksud dari Sudiana. Setelah portal dibuka, pelaku masuk mengantar istrinya. Tetapi ketika kembali melewati portal, Lanang dipelototi oleh tukang parkir itu. Sehingga dia kembali menanyakan "apa maksudnya?". Tanpa diduga, korban keluar dari tempat jaga dan menantang pelaku berduel. Lanang yang sudah emosi pun mengiyakan tantangan dan mengajak mencari tempat berkelahi. Sebelum berkelahi, pelaku pulang ke kosnya untuk mengambil pisau karambit merk knifezer H12 warna hitam. "Senjata tajam tersebut ditaruh pelaku di saku celana," ungkap Bambang Yugo Pamungkas.
 
Setelah mengambil pisau itu ia menemui Yudiana lagi di pos portal. Barulah keduanya menuju tempat kejadian perkara (TKP). Sesampainya di lokasi, Lanang kembali menanyakan maksud korban menantangnya adu jotos dan dijawab "Saya gimana saja mau". Rasa kesal pelaku pun memuncak dan langsung mengeluarkan pisau tersebut. Lalu dihunus dan dihujamkan ke dada kiri bagian bawah korban. Korban coba melawan sehingga dilihat oleh satpam rumah sakit. Mereka kemudian dilerai dan korban dilarikan ke RS Prof Ngoerah.
 
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku melakukan penganiayaan karena ditantang berkelahi, sehingga merasa tersinggung dan emosi. Dia merasa pasti kalah bila berkelahi karena korban tinggi dan besar, sehingga dia bertujuan agar korban merasakan sakit, supaya di kemudian hari tidak lagi mengganggunya mengingat tiap hari selalu bertemu di tempat kerja," katanya.