Puluhan Anggota Basarnas Ikuti National SAR Challenge Ke-6 | Bali Tribune
Diposting : 2 August 2017 19:02
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
SAR
Para peserta lomba di acara National SAR Challenge ke-6 di kawasan Garuda Wisnu Kencana.

BALI TRIBUNE - Badan SAR Nasional(Basarnas) menggelar National SAR Challenge ke-6 di kawasan Garuda Wisnu Kencana. Jimbaran, Kabupaten Badung Selatan. Selasa(01/08/2017).

Dalam pembukaan Nasioanal SAR Challenge ke-6 ini diilakukan upacara pembukaan yang di pimpin langsung oleh Kepala Basarnas Masrsekal Muda TNI M. Syaugi. Setelah usai upacara para petugas SAR Denpasar menunjukan ke ahlian mereka dengan menuruni dan memanjat tebing curam. Pertunjukan itu menggambarkan bagaimana petugas SAR sangat sigap dan jeli ketika ada masyarakat mengalami kecelakaan atau tertimpa musibah lainnya.

M. Syaugi mengatakan Nasional SAR Challenge Ke-6 ini digelar untuk melatih para petugas SAR agar lebih terampil dan profesional. Selain itu pelatihan ini juga lombakan oleh anggota SAR seluruh Indonesia selama tiga hari yakni mulai tanggal 1 sampai 3 bulan Agustus 2017. Berlokasi di Kawasan Garuda Wisnu Kencana dan Pantai Kuta Bali.

"Pelatihan ini juga ada lomba yang diikuti 34 kantor SAR yang ada di Indonesia. Setiap kantor mengirimkan 7 orang dalam satu team. Lalu kita nilai siapa yang paling bagus diantara mereka, dan juaranya akan mendapat piala bergilir," ucapnya.

M. Syaugi juga menjelaskan ada tiga jenis yang di lombakan oleh anggota SAR. Pertama lomba naik dan turun tebing curam. Ke dua penangaan atau membantu masyarakat yang kecelakaan, dan ke tiga menolong masyarakat yang kecelakaan di laut.

" Sehingga operasi SAR benar-benar terlaksana. Karena tanpa SDM yang profesional, dan di dukung oleh peralatan yang handal serta kerja sama dan ke kompakkan setiap team mustahil setiap tugas yang diberikan akan berhasil," imbuhnya.

Menurut M. Syaugi ke depannya dengan adanya Nasional SAR Challenge ke-6 ini para anggota SAR memiliki ketrampilan yang khusus, contohnya jeli, dan meningkatkan respon time.

"Fokus kita ke depan adalah meningkatkan respon time. Karena walaupun SDM sudah profesional, dan peralatan sudah handal. Itu tidak ada gunanya jika responnya tidak cepat, karena kita membutuhkan kecepatan. Sekarang respon time kita cepat dari 30 menit pergerakan, kini sudah 15 menit, sehingga ketika kita menerima berita para anggota SAR, cepat dan jeli," tutupnya.