PUTRI Bali: DTW Aset Pariwisata | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 21 Desember 2024
Diposting : 26 July 2017 20:22
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
pariwisata
Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, bersama pelaku pariwisata di sekretariat PUTRI Bali, kantor BTB Denpasar.

BALI TRIBUNE - Keberadaan beragam Daya Tarik Wisata (DTW) di Bali yang tidak terbatas baik itu terbentuk dari alam, buatan manusia dan balai lingkungan hidup seperti taman-taman rekreasi ini merupakan aset yang harus dijaga dan dirawat.

“Bahkan pantai pun merupakan aset dan tidak semua punya, namun ini harus dijaga dan dirawat agar pariwisata kita tidak memberikan kejenuhan,” tegas Ketua Umum DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi (PUTRI) Bali masa bhakti 2018-2021, I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha, di Denpasar, Selasa (25/7).

Menurutnya, DTW yang merupakan aset pariwisata Bali menjadi salah satu pemicu datangnya wisatawan baik asing maupun mancanegara untuk berwisata ke Pulau Dewata. “Asetnya tetap dijaga yang sudah baik tetap dijaga kerapiannya, kebersihannya serta budi pekerti dari pelaku usaha juga harus dijaga dan memberikan tamu kenyamanan,” ujar Gek Inda.

Sementara itu, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, saat berkunjung ke sekretariat PUTRI Bali mengatakan jika keinginan Pemerintah Kabupaten Badung setiap tahunnya melakukan penambahan destinasi wisata. “Kita ingin ada destinasi wisata yang baru diantaranya Pantai Pandawa, Pantai Melasti, begitu juga pantai yang ada di Canggu, Pererenan dan Berawa. Kita betul-betul berikan untuk kepentingan masyarakat,” sebutnya.

Giri Prasta mengatakan, keberadaan DTW di Kabupaten Badung saat ini dipromosikan oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung dan Dinas Pariwisata Badung. Promosi pariwisata tersebut kata dia sangat penting karena efeknya akan terlihat setahun atau dua tahun setelah promosi dilakukan. “Belum tentu sekarang kita promosi tamunya akan datang,” ucap Giri Prasta.

Dikatakannya, dalam hal pengembangan kepariwisataan di Badung ini perlu merangkul stakeholder pariwisata yang ada di Bali. Sebab tanpa adanya stakeholder pariwisata, wisatawan domestik maupun asing tidak akan pernah datang ke Bali dengan baik.

“Untuk itu kami harus berikan wujud perhatian kepada stakeholder pariwisata. Kebutuhan stakeholder di Bali akan kita usahakan kita penuhi untuk melaksanakan tugasnya. Kami juga harus menjadikan masyarakat Badung sebagai tuan rumah. Sebagai pelaku pariwisata ini adalah masyarakat setempat dan hasilnya juga untuk masyarakat,” katanya.