Putus Asa Istri Meninggal, Duda Gantung Diri | Bali Tribune
Diposting : 19 April 2022 22:27
JIN - Bali Tribune
Bali Tribune/OLAH TKP - Petugas Polres Jembrana olah TKP di lokasi gantung diri, di Banjar/Desa Kaliakah, Negara, Selasa (19/4/22).
balitribune.co.id | Negara - Kasus kematian akibat ulah pati kembali terjadi di Jembrana. Gusti Made J (46) asal Banjar/Desa Kaliakah, Kecamatan Negara menghakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Diduga duda ini gantung diri setelah istrinya meninggal dunia beberapa lalu. Kini kedua anaknya yang masih di bawah umur menjadi yatim piatu.
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Tribune, Selasa (19/4/2022), korban menghakhiri hidupnya saat kedua anaknya telah berangkat sekolah. Kejadian ini diketahui pertama kali oleh anak pertama korban, I Gusti Putu AWJ (14) sekitar pukul 08.00 Wita. Saat itu siswa di salah satu SMP di Jembrana tersebut baru saja tiba di rumah sepulang dari sekolah.
 
Dalam situasi panik, remaja ini berusaha menurunkan tubuh ayahnya yang didapatinya sudah dalam keadaan tergantung di bangunan kayu antara rumah tinggal dan dapur. Ia berupaya menurunkan tubuh ayahnya dengan cara mengangkat tubuh korban seorang diri dan melepaskan simpul selendang pada leher ayahnya. Ia berusaha meminta pertolongan kepada tetangga sekitar rumahnya. Korban yang kondisi tubuhnya sudah lemas saat itu juga langsung dilarikan oleh tetangganya ke RSU Negara.
 
Namun berdasarkan pemeriksaan dokter di RSU Negara, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Reza Pranata dikonfirmasi mengatakan, setelah mendapatkan laporan, pihaknya langsung terun ke lokasi melakukan olah TKP. Tim Inafis Polres Jembrana sudah melakukan identifikasi di lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi-saksi. Menurutnya, korban meninggal dunia murni karena gantung diri. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, ungkapnya.
 
Kapolsek Negara Kompol I Gusti Made Sudarma Putra dikonfimasi mengatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk pengangkut galian tersebut diduga putus asa setelah istrinya meninggal delapan bulan yang lalu. Setelah istrinya meninggal karena sakit, korban hanya tinggal bersama kedua anaknya, ujarnya. 
 
Kedua anak korban masih berusia sekolah, yakni seorang putri yang masih duduk di bangku SD dan seorang putra, I Gusti Putu AWJ. Dari keterangan pihak kelurga menyatakan telah mengiklaskan kepergian korban. Atas kejadian tersebut dari pihak keluarga tidak mempermasalahkan serta telah menerima dengan ikhlas kejadian tersebut. Kedua anaknya sekarang sudah bersama pihak keluarga, ungkapnya. 
 
Kini jenazah korban masih disemayamkan di rumah duka menunggu hari baik (dewasa ayu) untuk dilakukan prosesi upakara.