Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Regulasi Hambat Nelayan Slerek Tak Bisa Beli BBM Bersubsidi

Bali Tribune / BBM - Nelayan puresine di Jembrana tidak bisa membeli BBM solar bersubsidi hingga akhirnya kembali dikeluarkan diskresi.

balitribune.co.id | Negara - Kendati telah dikeluarkan kebijakan diskresi pembelian BBM bersubsidi bagi nelayan di Jembrana, namun hingga kini nelayan masih dihadapkan dengan persoalan perijinan.

Regulasi dari pusat hingga kini belum bisa dipenuhi oleh nelayan Jembrana sehingga tidak diperbolehkan membeli BBM bersubsidi. Itu sebab, mesti diperlukan diskresi. Persoalan ini pun diminta dicarikan solusi sehingga kedepannya tidak sampai kembali dikeluarkan diskresi.

Permasalahan yang hingga kini dihadapi nelayan Jembrana di selat Bali adalah terkait adanya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 18 tahun 2021 tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RI dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan Ikan. Peraturan ini mengkumulatifkan ukuran alat penangkapan ikan (kapal) yang menyebabkan kapal - kapal di selat Bali secara kumulatif diatas 30GT.

Seperti diketahui kapal - kapal nelayan di Jembrana berjenis slerek pengoperasiannya harus menggunakan dua unit kapal yang diakumulasikan melebihi 30 GT. 

Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana I Ketut Wardana Naya mengakui aturan tersebut juga berdampak terhadap rekomendasi BBM solar bersubsidi yang tidak diperbolehkan untuk ukuran 30GT. Agar nelayan perahu slerek di Jembrana bisa membeli BBM menurutnya dikeluarkan kebijakan diskresi.

"Oleh karena itu Bupati Jembrana mengeluarkan kebijakan diskresi untuk dapat menerbitkan rekomendasi BBM subsidi bagi nelayan, namun kebijakan tersebut bersifat sementara hanya setahun," ungkapnya.

Menanggapi pernyataan BupatiJembrana, I Nengah Tamba agar diskresi BBM bersubsidi tersebut tidak terulang kembali, pihaknya mengaku akan terus mengupayakan yang terbaik.

 "Kita akan terus berusaha berkoordinasi ke provinsi dan pusat agar diskresi tidak terus berulang kita lakukan,” ungkapnya.

“Melalui kebijakan berat kumulatif kapal maupun perijinannya. Karena ini merupakan nelayan kecil bukan nelayan besar. Mereka hanya melaut one day fishing tidak seperti nelayan lain yang meskipun kapalnya hanya 15GT tapi melautnya sampai sebulan," tandasnya.

Kebijakan Diskresi tersebut tertuang dalam Surat Perintah Bupati Jembrana nomor 523/185/DKP/2023 dengan masa berlaku satu tahun. Diskresi dikeluarkan atas pertimbangan situasi dan kondisi nelayan yang kesulitan mendapatkan solar.

Sebelumnya Bupati Jembrana, I Nengah Tamba secara tegas mengingatkan agar masalah kebijakan diskresi pembelian BBM bersubsidi bagi nelayan tersebut agar tidak sampai terulang kembali kedepannya.

Pihaknya pun meminta instansi terkait segera melakukan upaya untuk mencari solusi persoala tersebut.

"Inventarisasi dan petakan masalahnya semua. Jangan sampai terulang kembali kedepan. Kita siap berkoordinasi ke provinsi maupun pusat untuk menyelesaikan masalah ini," tegasnya.

Pihaknya juga menyatakan tidak bisa membenarkan nelayan karena menurutnya apabila berbicara aturan juga salah. Namun apabila tidak ada ijin pembelian maka menurutnya otomatis solar subsidi juga tidak bisa diberikan.

"Tetapi yang namanya nelayan disini itu kelasnya ekonomi. Kita memang harus terus mendampingi, mengarahkan dan difasilitasi. Kita harus benar-benar perhatikan nelayan karena salah satu pendapatan ekonomi terbesar di Jembrana salah satunya dari hasil laut," tandasnya.

Sementara Officer Communication Relations Pertamina Patra Niaga Jatim Bali Nusa Tenggara, Mutiara Evy memastikan stok solar bersubsidi di wilayah Jembrana aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya para nelayan. Hanya saja, pembelian solar bersubsidi memang harus membawa rekomendasi dari dinas terkait.

"Konsumen datang ke SPBU dengan membawa rekomendasi dari dinas terkait. Operator SPBU kemudian melakukan verifikasi dengan KTP konsumen," ujarnya.

Berdasarkan rekomendasi tersebut, didaftarkan pada MicroSite Pertamina untuk mendapatkan QR code untuk pembelian oleh konsumen. Dijelaskannya surat rekomendasi dikeluarkan oleh dinas terkait juga sudah harus diverifikasi terlebih dahulu.

Menurutnya BioSolar ini merupakan produk subsidi (JBT) sehingga ada kuota dalam satu tahun yang harus diperhatikan. "Surat rekomendasi untuk memastikan bahwa penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran dan sesuai kepada yang membutuhkan," paparnya.

Pihaknya menjelaskan, selama empat bulan di tahun 2023 ini, penyaluran solar bersubsidi ke wilayah Jembrana dipastikannya berjalan lancar. Berdasar data laporan yang dimiliki pihaknya, ia menyebut pada Bulan Januari tersalurkan 77.000 liter, Februari 86.000 liter, Maret 74.000 liter, dan pada Bulan April sebanyak 63.000 liter.

"Kalau konsumen sudah ada rekomendasi, pembeliannya mudah kok. Kelengkapan penggunaan rekomendasi terus dilakukan sosialisasi juga oleh dinas terkait," tandasnya.

wartawan
PAM
Category

Hery Mundur,  'Kayun' Semara Cipta Resmi Ketua Bawaslu Badung

balitribune.co.id | Mangupura - Susunan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Badung, Bali, tiba-tiba mengalami perombakan. Putu Hery Indrawan yang sebelumnya memimpin lembaga badan Ad-Hoc itu digantikan oleh I Wayan 'Kayun' Semara Cipta. Hery selanjutnya digeser menjadi anggota komisioner, sedangkan Kayun yang sebelumnya anggota naik menjadi Ketua Bawaslu Badung.

Baca Selengkapnya icon click

Astra Honda Ajak Ribuan Mahasiswa Ikuti Kampanye di Jalan Fokus, Kuliah Mulus

balitribune.co.id | Jakarta - Sepanjang bulan September, sejumlah 4.894 mahasiswa dari 29 perguruan tinggi yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia mengikuti kegiatan kampanye keselamatan berkendara yang interaktif melalui tema “Di Jalan Fokus, Kuliah Mulus".

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dibangun SPAM, Pancuran Telaga Mas Bitera tak Ngucur

balitribune.co.id | Gianyar - Sumber air yang melimpah dan disucikan serta digunakan sehari-hari oleh warga Kelurahan Bitera, dimodernisasi dengan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Namun sayang, proyek senilai Rp97,3 juta dari APBD Gianyar 2025 ini justru tidak sesuai harapan. Ironisnya, warga kesulitan memanfaatkan air tersebut, karena air di pancuran  baru tidak mengucur.

Baca Selengkapnya icon click

Semester I 2025, Gianyar Tambah 136 Kasus Baru HIV

balitribune.co.id | Gianyar - Meski tidak se-phobia stigma lama, kasus positif HIV  nyatanya terus membengkak. Di Gianyar, dalam enam bulan pertama di tahun 2025 malah bertambah signifikan yakni mencapai 136 kasus baru. Angka ini pun hanya didapat lantaran hasil test HIV yang terdata di Dinas Kesehatan Gianyar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

21 Hari PascaBanjir Bandang, 25 Rumah di Tengading Masih Terendam Banjir

balitribune.co.id | Amlapura - Memasuki hari ke 21 pasca banjir bandang di Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem pada 10 dan 12 September 2025, saat ini sebanyak 25 rumah warga di wilayah Banjar Dinas Tengading masih terendam banjir. Kendati demikian, genangan banjir sudah berangsur surut dari sebelumnya setinggi lutut hingga dada orang dewasa, saat ini genangan banjir sudah setinggi 40 hingga 70 Centimeter. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.