BALI TRIBUNE - Desa Pejeng, Tampaksirng, dalam waktu dekat akan memiliki sulinggih dari Griya Gede Pejeng. Memeberikan spiritnya, ribuan sisya menyesaki Gria untuk menyaksikan prosesi Diksa Pariksa terhadap IB Gde Cahyadi dan IA Adnyani. Prosesi dilaksankan olah Parisada Dharma Hindu Bali (PDHB). Prosesi juga dihadiri Pedanda Siwa Budha dan sejumlah tokoh Puri.
Manggala Karya Diksa Pariksa Cok Gde Wintanaya didampingi IB Suweta mengatakan, prosesi diksa pariksa ini sudah disiapkan sejak beberapa hari yang lalu. Khusus untuk prosesi diksa pariksa ini wajib dilaksanakan sebelum kedua calon diksita menjalani dwijati sebagai pedanda.
Dikatakan, untuk Guru Nabe Ida Pedanda Manobawa dari Griya Bitera Baleran, Guru Waktra Ida Pedanda Jungutsan Gria Peling Padangtegal Ubud serta Guru Saksi Ida Pedanda Wayahan Dauh dari Gria Pitamaha Siangan Gianyar.
“Setelah diksa pariksa ini, nantinya akan dilanjutkan dengan sungkeman untuk mohon doa restu kepada ayah dan ibu calon diskita yang masih hidup saat ini,” jelasnya.
IB Suweta menambahkan, untuk puncak karya padiksan akan dilaksanakan tanggal 15 September 2017 setelah sebelumnya menjalankan prosesi mesiram di Segara Masceti dan maringkes sehari sebelumnya. Prosesi padiksan ini akan ditapak Ida Pedanda Nabe dan disaksikan guru waktra dan guru saksi.
Dalam prosesi diksa pariksa, guru nabe Ida Pedanda Manobawa Gria Bitera baleran menayakan terkait motivasi kedua calon diskita untuk menjalankan kesucian untuk medwijati. IB Gede Cahyadi selaku claon diksita mengatakan jika keinginan medwijati untuk melanjutkan titah Ida Bhatara Lelangit sebagai pelayan umat dalam setiap prosesi upacara.
“Kami hanya ingin melanjutkan titah Ida betara lelangit sebagai pelayan umat bagi warga,” jelasnya.
Sementara, Ketua PDHB Gianyar Ida Pedanda Wayahan Dauh Griya Pitamaha Siangan lebih menekankan terhadap kesiapan kedua calon diksita setelaha menjalankan dwijati.
Menurutnya, sebagai sweroang dwijati saangat berat tantangannya. Sebab, harus menghindari hal-hal yang bersifat duniawai. Pun ditegaskan, seorang sulinggih harus menjalani siwa sesana sebagai seorang yang sudah di dwijati.
Prosesi diksa pariksa ini juga dihadiri Ida Pedanda Siwa Budha se Gianyar, tokoh puri, Perbekel Pejeng, Bendesa Jero Kuta Pejeng serta asisten I Setda Gianyar, Wayan Suardana yang mewakili Bupati serta ribuan sisya.