RSUD Karangasem Rawat Seorang Balita Terkonfirmasi Positif, BOR Covid-19 Terisi 42 Persen | Bali Tribune
Diposting : 15 February 2022 08:15
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune/ ISOLASI - Ruang isolasi Covid-19 khusus balita dan anak-anak di RSUD Karangasem.

balitribune.co.id | Amlapura -  RSUD Karangasem merawat seorang balita yang terkonfirmasi positif Covid-19. Balita tersebut dirawat di Bangsal Melati yang merupakan ruang isolasi Covid-19 khusus balita dan anak. Selain seorang balita, RSUD Karangasem saat ini tengah merawat sebanyak 47 orang pasien Covid-19 di empat Bangsal Isolasi Covid-19.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Karangasem dr. I Gede Yuliasena kepada media ini, Senin (14/2/2022), menyampaikan, untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 khususnya varian Omicron yang menurannya dikenal relatif lebih cepat dari varian Delta, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 102 bed di empat Bangsal yang menjadi tempat isolasi, sementara tingkat keterisian bed atau Bed Occupancy Rate (BOR), Yuliasena menyebutkan saat ini baru 42 persen. “Untuk BOR saat ini baru 42 persen, dimana saat ini kami di RSUD Karangasem tengah merawat sebanyak 47 orang pasien Covid-19,” tandasnya.

Dari 47 orang pasien Covid-19 yang dirawat tersebut, dua orang adalah pasien gejala berat yang dirawat di ruang ICU, 26 orang pasien dengan gejala sedang dan 15 orang pasien dengan gejala ringan. “Pasien gejala ringan itu dirawat di rumah sakit karena memiliki penyakit bawaan atau Komorbit sehingga tetap mebutuhkan penanganan khusus,” bebernya.

Selain itu saat ini juga ada sebanyak tujuh orang pasien yang masih kategori Sucpect Covid-19 yang dirawat di ruang gangga yang merupakan tempat isolasi khusus pasien Suspect Covid-19. “Nah tujuh orang pasien suspect itu masih menunggu hasil Swab PCR. Jika nanti nya hasilnya positif, maka akan dirawat di ruang isolasi Covid-19. Namun jika hasilnya dinyatakan negatif, maka pasien tersebut akan di pindahkan dan dirawat di ruang perawatan pasien umum,” tegasnya.

Sementara itu untuk ketersediaan Oxygen baik Oxygen Liquid maupu  yang dalam bentuk tabung, ditegaskannya masih cukup. Selain itu saat ini pasokan Oxygen juga relatf lancar. “Untuk Oxygen Liquid kami memiliki cadangan 5000 liter, sedangkan yang bentuk tabung ukuran 6 meter kubik kami memiliki ketersediaan sebanyak 96 tabung,” sebutnya.

Untuk pemakaian Oxygen dikatakan Yuliasena belum bisa di buat perbandingan saat pertama pandemi atau saat varian Delta merebak dengan saat varian Omicron yang saat ini tengah terjadi. Namun dkatakannya, pemakaian Oxygen terbanyak itu saat merebaknya varian Delta. Sedangkan untuk perawatan pasien kasus Omicron saat ini pemakaian Oxygen relatif berkurang. Mungkin karena jumlah pasien saat ini tidak sebanyak saat merebaknya carian Delta.