Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Saluran Pembuangan Irigasi Ditutup, Petani Mengadu ke Dewan

DPRD
MENGADU - Pekaseh Subak Padang Sigi, Tampaksiring mengadu ke DPRD Gianyar, kemarin.

BALI TRIBUNE - Sektor pertanian sebagai ruang ekonomi rakyat, tidak pernah luput dari permasalahan seiring perkembangan lingkungan. Di Subak Padang Sigi, Desa Pejeng Kawan, Tampaksiring, yang airnya berkecukupan pun tak liput dari kegelisahan, menyusul ditutupnya jalur pembuangan irigasi setempat oleh warga pemilik lahan dan hingga kini belum ada solusi. Keluhan itu diungkapkan oleh  Pekaseh Subak Gede Padang Sigi, Ngakan Putu Danta, saat mengadu ke DPRD Gianyar, Senin (23/4). Di hadapan anggota dewan,  Putu Danta mengatakan saluran pembuangan air irigasinya  ditutup warga yang mengaku pemilik lahan, beberapa pekan lalu. Atas penutupan itu, pihaknya  khawatir akan terjadi genangan  akan menjebol saluran irigasi. Terlebih di saat musim hujan, volume air akan berlipat dengan arus yang deras pula. Atas kondisi itu meraka  berharap agar DPRD Gianyar mencarikan solusi atas masalah mereka. Putu Danta mengatakan, subak yang dipimpinnya tersebut beranggotakan sekitar 450 orang petani, dengan luas lahan 200 hektare lebih. Selama ini, saluran irigasi mereka berada di atas Sungai Petanu. Ketika debit air di saluran irigasi ini terlalu besar, mereka biasanya membuang sejumlah air ke Sungai Petanu, untuk mengantisipasi supaya infrastruktur irigasi mereka tidak rusak atau jebol. Sayang,  saat ini saluran yang menjadi tempat pembuangan air itu ditutup oleh oknum masyarakat, untuk kepentingan pribadi. Karena ha itu, para petani ketakutan, saat musim hujan tiba, air dengan intensitas besar akan menghantam infrastruktur irigasi. Terlebih lagi saat ini kondisi beton saluran irigasi tersebut sudah miring karena termakan usia. Sebelum ke DPRD Gianyar, sejumlah pengurus subak sudah pernah mengajukan keluhan ke Balai Sungai  Bali Penida, namun tidak mendapatkan respon. “Dua minggu lalu, kami sudah mengadu ke Balai Sungai  Bali Penida. Jauh-jauh ke Denpasar, hingg kni belum  ada solusi,” terangnya. Jawaban yang mereka terima, Balai Sungai Bali Penida akan segera menurunkan tim. Tapi hingga sekarang tidak ada. “Kami tidak ingin langsung melayangkan keberatan ke oknum warga itu, takutnya nanti terjadi pertengkaran. Karena itu, kami minta bantuan dewan supaya dicarikan solusi biar tidak ada yang dirugikan,” ujarnya. Anggota DPRD Gianyar Dapil Tampaksiring, Cokorda Gde Putra Pemayun menyambut baik kedatangan krama subak. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar dan Komisi II DPRD Gianyar, yang membidangi tentang infrastruktur, untuk mencari solusi terkait permasalahan ini. Namun dia menegaskan secepatnya akan menyelesaikannya. “Kami akan turun ke lapangan secepatnya untuk mencarikan solusi. Jika penutupan itu merugikan petani, terlebih fasilitas negara, wajib kami tindaklanjuti,“ terangnya.

wartawan
Redaksi
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.