Bali Tribune/ RETRIBUSI - Ketua Komisi III Putu Alit Yandinata saat memimpin raker dengan Bapenda membahas potensi retrebusi dan pajak di tahun 2022, Kamis (21/10).
balitribune.co.id |Mangupura -Komisi III DPRD Badung menggelar rapat kerja (Raker) bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Pemkab Badung. Rapat dipimpin Ketua Komisi I Putu Alit Yandinata didampingi Wakil Ketua Nyoman Satria, Kamis (21/10). Hadir sejumlah anggota komisi seperti Wayan Sandra, Made Yudana, Made Suryananda Pramana, Nyoman Graha Wicaksana dan Komang Tri Ani.
Ketua Komisi III DPRD Badung, I Putu Alit Yandinata mengatakan, tujuan diadakannya Raker adalah untuk menyatukan misi antara Dewan dengan eksekutif dari sisi potensi pajak dan retribusi di tahun 2022. Alit Yandinata mengungkapkan, dengan situasi seperti ini, yakni dibukanya pariwisata terlihat ada pergerakan pendapatan melalui pajak hotel dan restoran (PHR).
"Kita diskusi dengan Bapenda dan Bappeda adanya pergerakan-pergerakan setelah dibukanya pariwisata. Dari sisi pergerakan pesawat aja yang dari awalnya 50 sekarang sudah di atas 100," ujarnya usai rapat.
Selain PHR, pihaknya juga menyoroti Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di wilayah Abiansemal, Mengwi dan Petang yang hingga kini belum dilakukan penyelarasan. Sebab, ujarnya jika belum dilakukan penyelarasan maka akan membutuhkan anggaran lagi oleh konsultannya.
"Sebelumnya, belum ada penyelarasan lantaran tertunda oleh anggaran. Agar tidak lost pendapatan. Jika tidak ada penyelarasan ini akan sangat tinggi NJOPnya, kasian masyarakat. Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan itu kan sudah," jelasnya.
Politisi asal Abiansemal Dauh Yeh Cani itu pun mengaku, optimis dengan dibukanya pariwisata RAPBD tahun 2022yang dirancang Rp 2,9 triliun lebih akan bisa tercapai. Jika melihat kondisi saat ini, berdasarkan laporan Bapenda pihaknya kembali menegaskan sangat optimis APBD 2022 akan tercapai.
"APBD itu bukan tujuan namun bagian dari instrumen, bagaimana agar kebahagiaan itu lahir melalui instrumen tersebut untuk masyarakat. Yang terjadi saat ini tentu kita tidak bisa bilang apa-apa. Tetapi parameternya jelas dengan dibukanya pariwisata, sehingga geliat itu kembali bisa kita lihat di bulan-bulan berikutnya. Astungkara di 2022 Covid clear kita bisa bangkit kembali," tegasnya.
Seperti diketahui, Pendapatan Daerah tahun 2022 dirancang sebesar Rp 2,9 triliun lebih, belanja daerah dirancang sebesar Rp 2,9 triliun lebih, pendapatan asli daerah dirancang Rp 1,9 triliun, pendapatan transfer dirancang Rp 888 miliar lebih dan lain-lain pendapatan yang sah Rp 80 miliar lebih.