Sempat Batuk-Batuk, Penghuni Kost Tewas di Kamar Mandi | Bali Tribune
Diposting : 25 April 2020 13:11
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / EVAKUASI - Petugas mengenakan APD lengkap evakuasi jenasah MR.X disebuah rumah kost utara Stadion Dipta Gianyar.
balitribune.co.id | Gianyar - Penghuni rumah kost milik I Wayan Pasek yang berlokasi di Utara Stadion Dipta, Buruan Gianyar, Sabtu (24/4) pagi, geger. Karena salah satu penghuninya didapati tidak bernyawa di kamar mandi. Lantaran korban yang hingga kini identitasnya tidak diketahui ini memiliki riwayat batuk dalam beberapa hari terakhir, petugas pun menggunakan alat perlindungan diri (APD) lengkap saat mengevakuasi korban.
 
Kedatangan ambulan PMI dengan petugas Puskesmas yang menggunakan APD lengkap sempat mengundang tanda tanya warga Desa Buruan, Blahbatuh di Kawasan Stadion Dipta. Mereka langsung masuk ke sebuah rumah kost, setelah menerima laporan ada temuan mayat di salah satu kamar kost. Sementara penghuni kost lainnya langsung keluar dan menjauh, lantaran khawatir korban adalah penderita Covid-19. 
 
Kekhawatiran ini pun beralasan, mengingat dalam sepekan ini korban yang hingga kini identitasnya tidak diketahui itu, dalam kondisi sakit dan sering batuk. Bahkan, 
Muhamad Sukamto (48 ) pria asal Jatim yang merupakan tetangga kos korban sempat menawarkan obat. Disebutkan, korban tinggal di rumah kost itu sejak tiga bulan lalu. Karena setiap hari batuk, dirinya menganjurkan korban untuk berobat. Namun korban tidak merespon . " Saya tak kenal akrab, sehingga tak sempat menanyakan nama dan asalnya. Terlebih orang ini tertutup . Dia sempat bilang kalo tidak punya uang untuk berobat," ungkap Sukamto.
 
Sementara, Ni Nengah Meliani (24), tetangga kost korban lainnya asalnya Banjarangkan, Klungkung menuturkan, Sekitar pukul 08.00 Wita, dirinya merasa curiga karena korban belum keluar kamar sebagaiman biasanya. Kecurigaan itu diperkuat oleh batuk-batuk korban yang terus menyambùng hingga semalaman. Lantaran penasaran, Meliani lantas mengintip kamar korban, dan didapati korban telungkup di kamar mandi kos. Melihat itu, Meliani lantas menghubungi pengelola (Pengelola Kos), selanjutnya pengelola Kos menghubungi Kades Desa Buruan, petugas Polsek Blahbatuh. "Saya juga tidak tahu nama bapak itu. Yang jelas dalam beberapa hari ini sakitnya semakin keras. Mudah2-mudahan tidak positif covid," jawabnya was-wasnya. 
 
Sekitar Pukul 10.00 Wita, petugas ambulan PMI dan Puskesmas Blahbatuh tiba di TKP yang dipimpin oleh dr. Rai Widiani selanjutnya melakukan penanganan secara tindakan SOP Covid-19. "Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, mengingat situasi saat ini dalam wabah Covid-19 penanganan dilakukan sesui dengan SOP penanganan Covid-19. Untuk mengetahui bahwa korban terpapar Covid-19 tidak dapat dilakukan pengetesan/Rapid Tes mengingat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," jelas dr. Rai Widiani.
 
Sementara itu, jajaran petugas Polsek Blahbatuh kini sedang berupaya mencari data identitas korban. Pemilik kost pun diperiksa, mengingat menyewakan
Kamar kepada orang yag identitasnya tidak jelas. "Jajaran kami masih meminta sejumlah keterangan untuk mengetahui identitas korban. Untuk sementara jenasah korban kami titipkan di RSUP Sanglah Denpasar," terang Kanit Reskrim Polsek Blahbatuh, IPTU Ketut Merta singkat.