balitribune.co.id | Amlapura - Serangan hama tikus di sejumlah areal persawahan milik petani di sejumlah wilayah di Karangasem makin mengganas. Di Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, hektaran lahan padi milik petani dari beberapa subak, rusak parah akibat serangan pasukan Jro Ketut (sebutan tikus di Bali,red).
Saat ini petani di desa ini terancam mengalami penurunan hasil panen dan bahkan ancaman gagal panen karena lahan padi mereka yang rusak oleh serangan hama tikus tersebut.
I Wayan Ruma Sugita (70) salah satu petani di Subak Ulun Suwi, Bungaya, kepada Bali Tribune menuturkan, serangan hama tikus ini sudah menyerang lahan padi petani sejak dua hingga tiga kali musim tanam. Cuman mungkin karena pengaruh cuaca atau apa, saat ini serangan hama tikus tersebut makin mengganas.
Lahan padi yang sudah berbuahkatanya, rusak lantaran pasukan “jro Ketut” karena tidak hanya memakan bulir padi padi, namun juga menyantap bagian batang padi.
“Kalahange Teken Jro Ketut pak! Hampir sebagian besar tanaman padi disini rusak, ya begini sudah, ini sudah rusak gak bisa dipanen,” kesah Ruma Sugita sambil menggiring wartawan media ini ke petak sawah miliknya yang rusak parah akibat serangan hama tikus.
Dikatakannya, serangan hama tikus adalah hama yang paling ganas. Kalau serangan hama wereng dan hama-hama lainnya bisa saja dibasmi dengan penyemprotan Pestisida tau sejenisnya. Namun serangan hama tikus lanjut dia, tidak bisa disemprot atau dibasmi dengan Pestisida.
“Kalau hama tikus itu yang paling susah dibasmi, kecuali kalau diburu. Inilah masalahnya, karena itu kami berharap Bapak Pemerintah bisa mencarikan solusi bagaimana membasmi hama tikus ini,” pintanya.
Saat ini lanjut Ruma, dia dan petani lainnya terancam mengalami penurunan hasil panen atau bahkan gagal panen.