Denpasar, Bali Tribune
Seorang siswa SMP di Denpasar berinisial BSM (14) ditangkap anggota Polsek Denpasar Barat (Denbar) di rumahnya di seputaran Jalan Gunung Kerinci Denpasar, Jumat (9/9) pukul 15.00 Wita. Dari rumah itu polisi juga mengamankan barang bukti dua unit sepeda motor.
Kapolsek Denbar, Kompol Wisnu Wardana, SIk mengatakan, penangkapan tersangka berkat laporan korban I Wayan Arnawa, warga Jalan Nusa Kambangan Gang ll No 46 Denpasar yang mengaku kehilangan sepeda motornya di Jalan Pulau Buru, dekat jempabatan pada Kamis (8/9) sore. Pelaku dengan gampang mengambil sepeda motor bernomor polisi DK 6635 ET itu lantaran kunci kontaknya nyantol. "Korban saat itu sedang mancing. Karena dekat dengan sepeda motornya sehingga kunci kontaknya tidak dilepas. Pelaku datang lihat kunci kontak itu dan langsung mengambil sepeda motornya," tutur Wisnu.
Dijelaskan Wisnu, setelah menerima laporan dari korban, anggotanya langsung melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus pelaku. Pada saat dibekuk, pelaku tidak melakukan perlawanan. Bahkan, ia pun langsung menunjuk sepeda motor yang dicurinya itu. Bahkan, sepeda motor tersebut sudah dipretelin dan nomor platnya juga sudah diganti menjadi DK 6091 IV. "Ban depan dan knalpotnya sudah dilepas," terangnya.
Setelah di interograsi, pelaku juga mengaku pernah mengambil sepeda motor vario warna pink dan setelah dilakukan pengecekan ternyata sepeda motor vario bernomor polisi DK 5528 AN milik I Gusti Bagus Artama. Sepeda motor ini dicuri pelaku di Jalan Ceruring Gang Vlll nN 7 Denpasar Timur (Dentim), Kamis (25/8). Lagi - lagi modusnya juga sama, yaitu kunci kontaknya nyantol. "Di Dentim juga sama, modus kunci nyantol. Pada saat korban sedang berkunjung ke rumah temannya, korban memarkir motor dengan keadaan kunci nyantol. Pelaku datang dan mengambil motor tersebut," jelas mantan Kasat Reskrim Polres Badung ini.
Meski mengaku telah mencuri dua unit sepeda motor, namun polisi masih terus melakukan pengembangan karena tidak menutup kemungkinan masih ada TKP yang lain. "Masih tetap kita lakukan pengembangan karena tidak menutup kemungkinan masih ada TKP yang lain," tukasnya.
