Solusi Transparansi Aset dengan Smart Contract, CEO Indodax Beri Penjelasan Lengkap | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 9 May 2023 18:17
RED - Bali Tribune
Bali Tribune / CEO Indodax Oscar Darmawan

balitribune.co.id | Jakarta - Dalam era booming aset kripto seperti Bitcoin yang menggunakan teknologi blockchain, ada satu teknologi yang menjadi tulang punggung (backbone) dari aset kripto tersebut, yaitu teknologi smart contract. Apa itu smart contract? Simak penjelasan CEO Indodax Oscar Darmawan, berikut ini.

Smart contract atau disebut kontrak pintar merupakan protokol eksekusi yang bersifat digital dan disimpan di jaringan blockchain. Smart contract berjalan secara otomatis dan melibatkan lebih dari satu pihak. Teknologi ini cocok digunakan untuk sistem perekonomian, politik, dan lainnya di kehidupan saat ini, termasuk di Indonesia.

Oscar menjelaskan bahwa smart contract dapat diprogram untuk berbagai hal, seperti halnya program komputer pada umumnya. Namun, yang membedakan smart contract adalah penggunaan teknologi blockchain yang memberikannya sifat tidak dapat diubah (immutable), hanya dapat ditambahkan, transparan, aman, dan traceable.

Dengan adanya smart contract, aturan dapat dimasukkan dan diterapkan melalui kode. Jika perjanjian di antara kedua belah pihak sudah menggunakan smart contract, maka tidak lagi diperlukan pihak ketiga sebagai penengah atau untuk memastikan verifikasi transaksi. Karena smart contract berdiri di atas jaringan blockchain yang bersifat publik, maka masyarakat umum dapat melihat kontrak yang sudah disepakati.

Konsep smart contract pertama kali dipelopori oleh jaringan Ethereum, dan banyak token yang berjalan di jaringan Ethereum merupakan buah dari penggunaan smart contract ini. Namun, semakin banyaknya token yang berjalan di jaringan Ethereum, maka skalabilitas Ethereum semakin lambat, ditambah lagi dengan gas fee Ethereum yang besar. Untuk mengatasi kekurangan ini, lahir jaringan smart contract lainnya seperti Solana, Polygon matic, dan Cardano. Meskipun smart contract tidak luput dari kekurangan, seperti adanya kemungkinan hacking, namun teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk transparansi yang lebih baik.

Smart contract saat ini sudah banyak digunakan oleh developer dari NFT, pembuat token, dan Decentralized Apps. Oscar berharap penggunaan smart contract ini tidak hanya terbatas pada pelaku industri di bidang blockchain, tetapi pelaku industri di luar blockchain dan di pemerintahan.

Salah satu contoh pengaplikasian smart contract di industri lain adalah di industri kesehatan, di mana dengan adanya smart contract, kita dapat melihat data rekam medis pasien. Selain itu, smart contract juga dapat diterapkan di industri penggalangan dana dan dalam pemungutan suara di pemerintahan. Dengan kemampuannya untuk terbuka dan dilihat secara umum, smart contract menjadi terobosan teknologi yang bisa digunakan oleh industri dan pemerintahan di Indonesia. Selain itu, karena sifatnya yang transparan, kita juga dapat mudah melacak dan melaporkan jika terdapat ketidaksesuaian data.

Sebagai informasi tambahan, Indodax menyediakan lokasi counter offline di pusat bisnis Sudirman, DKI Jakarta dan Seminyak serta Canggu, Bali untuk para member yang ingin berkonsultasi secara langsung. Selain itu, di Indodax, siapa pun dapat dengan mudah dan aman memiliki Bitcoin dan aset kripto lainnya dengan mulai dari harga Rp10 ribu saja.