BALI TRIBUNE - Kepergian Alm. Drs. Ketut Wija, MM, pada Kamis (27/4) sore akibat sakit membuat semua pihak terkejut dan berduka, tak terkecuali Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Selain menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Pemprov Bali, almarhum juga menjabat sebagai Ketua Kwartir Daerah Bali.
“Kita semua merasa kehilangan atas kepergian Almarhum untuk selamanya. Almarhum adalah sosok teladan, penuh dedikasi, penuh inisiatif dan kreativitas dalam mengembangkan gerakan pramuka di daerah Bali. Demikian pula dalam lingkungan pemerintahan Provinsi Bali, almarhum telah mengabdikan diri pada berbagai bidang pembangunan, serta telah turut berkontribusi bagi kemajuan daerah Bali,” ujar Gubernur Pastika dalam sambutannya pada acara Penghormatan Terakhir Almarhum Ketut Wija di Setra Gede Desa Adat Bualu lan Kampial, Kuta Selatan, Badung Minggu (14/5) kemarin.
Untuk itu, Gubernur Pastika dalam kesempatan tersebut berharap agar Pramuka Bali bisa meneladani sosok Almarhum yang semasa hidupnya telah berjuang untuk mengharumkan Bali dibidang Kepramukaan.
Ditambahkan Pastika, sebelum kepergian almarhum, Kwarda Bali menjadi tuan rumah pertemuan Pimpinan Pramuka Asia Pasifik dan dalam acara tersebut Almarhum berperan penting mensukseskan kegiatan besar tersebut.
“Sebelum kepergian Almarhum, beliau berperan penting dalam mensukseskan acara pertemuan pimpinan pramuka Asia Pasifik dimana Kwarda Bali menjadi tuan rumahnya. Ternyata, itulah kegiatan terakhir kita bersama Almarhum. Saya berharap hal-hal baik yang telah Almarhum sumbangkan untuk Pramuka Bali dapat diteladani dan dilanjutkan oleh seluruh anggota Pramuka Bali,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan jika dirinya bertemu terakhir dengan almarhum saat Kwarda Bali menjadi tuan rumah APR (Asia-Pacific Regional) Scout Leaders Summit 2017. Menurutnya, saat acara Almarhum seakan telah memberikan “Kode” akan kepergiannya.
“Saya bertemu dengan beliau bulan lalu ketika acara Pramuka Regional Asia Pasifik. Itu beliau kerja keras, saya tidak tau itu tanda-tanda terakhir dari beliau. Ketika pagi saya mau keluar dari hotel, beliau ke hotel tempat saya menginap. Beliau mengatakan, Kak tugas Saya sudah selesai. Saya tidak menyangka, sahabat saya, kakak saya, karena saya orangnya sudah panik saat mau pelaksanaan namun beliau sangat tenang,” cerita Adhyaksa Dault.
Kepada awak media mantan Mepora ini juga mengatakan jika pelaksanaan APR (Asia-Pacific Regional) Scout Leaders Summit 2017 mendapatkan penghargaan sebagai pelaksana terbaik.
Lebih lanjut, Adhyaksa Dault berharap agar anggota Pramuka Bali bisa memiliki jiwa seperti Almarhum yang begitu semangat dan gigih dalam mengharumkan Pramuka Bali.
Pada kesempatan itu tampak hadir, Ny. Ayu Pastika beserta beberapa Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemprov Bali.