BALI TRIBUNE - Setelah didepak dan langsung dicopot dari posisinya Ketua DPC Golkar Badung, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa kini resmi pakai "Jas Merah" di tubuh partai "sapi moncong putih".
Partai yang mengusungnya pada Pilkada Badung 2015 lalu yakni PDI Perjuangan telah menetapkan dirinya dan telah mengantongi KTA.
Tidak hanya itu, mantan "anak mas" Sudikerta (Kini Cawagub) bahkan langsung dipercaya duduk di barisan kepengurusan DPD PDI Perjuangan Bali. Sebagai kader baru, Ia mwndapat posisi sebagai Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Daerah Bali.
Ditemui disela-sela acara Pelatih Regu Penggerak Pemilih (Guraklih) di sekretariat DPC PDI Perjuangan Badung, Senin (15/1) Pak Sui sebutan politisi senior asal Pecatu ini membenarkan dirinya sudah masuk sebagai kader PDI Perjuangan. Ia bahkan menyebut sejak Pilkada Badung tahun 2015 lalu dirinya sudah berjuang bersama-sama partai besutan Megawati Soerkarno Putri. Hanya saja kala itu dirinya belum mengantongi kartu tanda anggota partai.
“Iya, saya sekatang masuk PDIP. Kalau tidak salah resminya September (tahun 2017) sudah ber-KTA PDIP,” ujarnya.
Namun sebelum mengantongi KTA, Suiasa mengaku jauh sebelumnya sudah bersama gerbong PDI Perjuangan untuk merebut kursi pemerintah Badung mendampingi Bupati Giri Prasta. “Kalau defaktonya kan sudah dari lama (sejak Pilkada Badung, red). Tapi, deyurenya per Septermber ber KTA PDIP,” tegasnya.
Suiasa mengaku memilih PDI Perjuangan sebagai perahu tambatan pasca dipecat dari Golkar, lantaran partai ini cocok dengan dirinya. Partai ini juga dianggap memiliki kesamaan pandangan dan tujuan dengan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Apa yang ada di PDI Perjuangan antara pribadi dan jiwa saya cocok. Jadi ketemu,” tegasnya.
Sementara dari segi politik, PDI Perjuangan juga menjadi partai yang paling getol mengusung dirinya pada Pilkada Badung. Setelah memenangkan Pilkada, Suiasa mengaku sekarang mempunyai kewajiban moral dan politik untuk berjuang bersama PDI Perjuangan dalam mewujudkan apa yang menjadi visi misi dan tujuan pembangunan dan kemasyarakatan yang dibangun partai ini.
“Secara personel saya cocok dengan PDI Perjuangan. Dan dari segi pemerintahan PDI Perjuangan juga punya agenda yang sangat strategis dan landasan idiologi yang kuat untuk mewujudkan visi misi pemerintahan saya bersama Giriasa,” beber Suiasa.
Namun, ia membantah jika dirinya dikatakan masuk PDI Perjuangan sebagai pelarian dari tubuh Beringin. Menurut dia kasus Pilkada Badung memang tidak bisa dilepaskan dari keberadaannya di PDI Perjuangan. “Kaitan dengan Pilkada Badung secara langsung maupun tidak langsung pasti ada. Apalagi saya dicalonkan oleh PDIP. Hanya saja saya bukan pelarian,” terangnya.
Dan sebagai kader baru, Suiasa mengaku cukup diterima di PDI Perjuangan. Terbukti ia langsung dipercaya dan diberi tugas sebagai Ketua BSPN Daerah Bali. “Ibarat kendaraan kita ini organnya. Dan sebagai kader tentu saya diberikan kewajiban dan tugas-tugas. Saat ini saya diberikan tugas sebagai Ketua BSPN Daerah Bali dan mewujudkan cita-cita partai,” pungkasnya.