Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Sutradara Muda Bali Ini Gebrak Kancah Perfilman Internasional

Bali Tribune / Saat kegiatan shoting penggarapan Film.
balitribune.co.id | SUTRADARA Muda Steven Nathan, harumkan nama Bali ke berbagai festival dan kejuaraan nasional dan internasional. Bahkan meraih penghargaan dan penayangan di beberapa negara terutama bagian Eropa.
 
Pemuda 21 tahun yang punya nama lengkap telah berhasil menggarap dua film pendek bisu kaya prestasi, yakni berjudul 'Puak' dan 'Juru Sapuh'. Selama berkarir di dunia perfilman Ia membawa pulang berbagai penghargaan di antaranya kategori film terbaik di MIP Award (Moving Image Of The Year), Best Diversity Short di penghargaan Miraban UK Film Award di Inggris.
 
Film dokumentari terbaik di festival Film Flame First Cut di India, 20 besar Bali Mekarya, Film pilihan asosiasi FFI dan tentunya masih banyak lagi. Film pendeknya yang  berjudul 'Juru Sapuh', berlayar ke penjuru dunia dan dipertontonkan di festival-festival film bergengsi seperti Miraban UK Film Award di Inggris, The Paus Premieres Festival pada 27 Mei mendatang dan Film Fair di Kolombia Juni bulan depan.
 
Menginjak tiga tahun masa kariernya, Steven memilih untuk berkiblat pada genre film bisu dikarenakan kecintaan yang mendarah daging pada seni visual. Meski film bisu identik dengan anggapan akan film hitam putih yang terkesan lawas, Steven percaya bahwa dari gestur ia bisa memberikan pesan yang mendalam kepada penikmat seninya. 
 
Kebanyakan isu-isu yang diangkatnya pun tak jauh dari keadaan dan kebergaman sosial di Bali. Ia berkomitmen untuk mengangkat kesederhanaan, menyatakan kebenaran dan hak asasi manusia teruntuk warga-warga yang terpinggirkan di daerah pedesaan di Bali. 
 
"Saya percaya bahwa dengan kesadaran kita bisa menimbulkan perspektif, sadar akan apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita dan dari itu kita bisa menciptakan sebuah cerita yang dimengerti dan menyentuh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini juga menjadi faktor kenapa saya memilih membuat film di Bali, karena Bali merupakan rumah saya dan Bali lekat dengan identitas saya," ungkapnya.
 
Menurutnya industri perfilman di Bali memang tak semaju industri seni lainnya. Industri perfilman Bali juga cenderung menutup rapat kesadaran mereka pada isu-isu yang segar dan tak klise. "Saya percaya hal yang menutup rapat kesadaran atau kepekaan terhadap isu marginal adalah terpakunya seseorang terhadap kemegahan, kewibawaan dan kebesaran adat istiadat," papar Steven.
 
Film pendek bisu 'Juru Sapuh' sendiri mengulik kisah tentang seorang juru sapuh yang diturunkan mandat untuk memberikan surat berdarah kepada tentara baret merah pada jaman Gestok di Bali. Dari film pendek ini ia ingin menyampaikan pesan bahwa "diam bukan berarti bungkam atau tak peduli, melainkan bijak dalam mengambil tindakan". 
 
Kedepannya, ia berharap ada konstribusi secara konstan dari pelaku industri perfilman nasional, supaya keberagaman perfilman Indonesia semakin ditingkatkan didukung dengan cerita yang lebih eksploratif dan berani. 
wartawan
M2
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dukung Kreativitas Suzuki Helat Jimny Custom Contest

balitribune.co.id | Jakarta - Suzuki Jimny merupakan salah satu ikon legendaris yang masih bersinar bagi antusias otomotif di berbagai belahan dunia. Sejak tahun 1979, jumlahkonsumen dan komunitasnya terus bertambah pada setiap generasi. Keistimewaan tersebut menginisiasi Suzuki Indonesia untuk menyelenggarakan Jimny Custom Contest. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

OJK Bali Genjot Literasi Keuangan hingga Pelosok, Kinerja IJK Tetap Stabil di 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Upaya memperluas literasi dan inklusi keuangan di Bali bukan sekadar slogan. Sepanjang 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bergerak agresif menembus sekolah, universitas, desa-desa, hingga banjar-banjar untuk memastikan layanan keuangan makin mudah dipahami dan diakses masyarakat.

Baca Selengkapnya icon click

Puspa Negara Apresiasi Langkah Bupati Badung Naikkan Dana Ogoh-Ogoh Jadi Rp40 Juta Buat Sekaa Teruna

balitribune.co.id | Mangupura - Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Badung memberikan apresiasi atas kebijakan Bupati Badung meningkatkan bantuan dana kreativitas ogoh-ogoh untuk sekaa teruna/yowana dari sebelumnya Rp25 juta menjadi Rp 40 juta pada tahun 2026.

Menurut Gerindra Badung peningkatan jumlah bantuan ini sejalan dengan visi memperkuat peran pemuda sebagai pewaris budaya, pengembang kreativitas, serta penjaga kearifan lokal di Badung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.