BALI TRIBUNE - Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, mengajak insan olahraga Bali khususnya yang terlibat langsung dalam bidding PON XXI/2024 untuk tidak larut dalam kegagalan. Sebab, masih banyak hal yang mesti dilakukan Bali menyongsong PON XX/2020 Papua.
"Mari lupakan itu semua, kita sudah berupaya maksimal menjadi tuan rumah PON XXI tahun 2024, tetapi cara-cara sportif yang kami tempuh tak membuahkan hasil," ujar Ketut Suwandi, Rabu (25/4).
Dalam bidding tuan rumah PON XXI/2024, di Jakarta Selasa (24/4), Bali-Nusa Tenggara Barat hanya mendapatkan 8 suara dukunhan, kalah perolehan suara dengan Aceh-Sumatera Utara yang didukung 24 pemprov di Indonesia. Sedangkan calon lainnya, Kalsel hanya mendapatkan 2 suara.
Suwandi mengatakan, masih banyak program olahraga lain yang segera dituntaskan. Misalnya, soal kesiapan atlet-atlet duta Bali berlaga di PON 2020 di Papua.
"Memang mengecewakan, tapi marilah kita semua melupakan itu. Harus bangkit dan tunjukkan di tempat lain (PON Papua tahun 2020) meskipun kita tidak menjadi tuan rumah," ujar Ketut Suwandi.
Menurut Suwandi, kekalahan di bidding itu dirasa wajar, meskipun dari sisi teknis, Bali dan NTB menang telak. Sedangkan, bangkit dan tunjukkan di tempat lain dimaksudkan Suwandi yakni meningkatkan prestasi tanpa harus menjadi tuan rumah PON sekalipun. Dan program selanjutnya yang mesti difokuskan yaitu soal persiapan PON XX/2020 di Papua.
"Bulan Mei nanti, kami akan bicarakan program kerja masing-masing cabor. Dan KONI Bali akan mendata potensi milik cabor itu sendiri soal peluangnya nanti di Papua," tegasnya sembari mengatakan kuota untuk pengiriman atlet sangat terbatas.
Bahkan, seperti dicontohkannya di cabor gateball, seluruh provinsi yang bertanding nanti kuota pesertanya hanya 50 saja. Jadi, memang benar-benar dijaring, siapa yang bereluang untuk mendapat medali nantinya.
"Tahun 2016 lalu posisi Bali kan tembus enam besar, jadi dua tahun depan sudah mesti harus naik ke lima besar. Dengan target posisi mesti naik, otomatis kuantitas medali juga harus mengikuti," ujar mantan Ketum KONI Badung ini.
Pihaknya juga menekankan agar semua pihak baik itu pengurus KONI Bali dan pengprov cabor benar-benar melakukan kerja bersama. Sehingga, visi dan misi kontingen Bali di Papua bisa terealisasi tanpa hambatan.