balitribune.co.id | Tabanan - Setelah beberapa tahun vakum, Tanah Lot Art and Food Festival kembali menggema di Kabupaten Tabanan. Acara ini sekaligus sebagai penanda bangkitnya pariwisata di Tabanan dan Bali usai pandemi Covid-19 yang sempat melanda, melalui keunggulan budaya dan kearifan lokal yang dikedepankan.
Mendapat perhatian langsung dari Gubernur Bali Wayan Koster, Tanah Lot Art & Festival IV dibuka hari ini, Kamis (22/6), di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Festival didominasi oleh lebih dari 90% potensi lokal di Tabanan, di antaranya seni, kuliner hingga kerajinan, acara ini dibuka langsung Gubernur Bali Wayan Koster yang diwakili I Dewa Gede Mahendra Putra selaku Asisten Pemerintahan & Kesra Setda Provinsi Bali.
Atensi khusus juga diberikan oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang kala itu diwakili Wakil Bupati I Made Edi Wirawan, Nampak turut menghadiri perwakilan dari Kemenparekraf Wilayah Bali, OPD Provinsi Bali, Danrindam IX Udayana, Asisten III, serta para OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan Camat Kediri.
Apresiasi diberikan oleh Gubernur Bali yang dalam sambutannya dibacakan Asisten Pemerintahan bahwa pelaksanaan event budaya seperti Tanah Lot Festival sangat relevan dengan arah pembangunan pariwisata Bali sesuai Dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yaitu pariwisata berbasis budaya yang berkualitas dan bermanfaat. Usung tema “Sunset in Paradise” Acara ini berlangsung mulai 22 hingga 25 Juni 2025, dengan menargetkan tak hanya masyarakat Tabanan, dan wisatawan lokal maupun mancanegara, namun agar festival budaya ini bisa semakin dikenal dan mendunia.
Ragam hiburan, pementasan, pameran kuliner dan jajanan khas Tabanan digelar di sepanjang Kawasan DTW Tanah lot yang bisa dikunjungi mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam. Dengan keistimewaan yang dihadirkan yakni persembahan festival baleganjur dan gebogan di sepanjang jalan setapak, jelang matahari terbenam.
“Semaraknya pelaksanaan event pariwisata menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, karena event pariwisata dapat melengkapi daya tarik pariwisata yang sudah biasa dinikmati. Selain menjadi sajian tambahan, juga menjadi media promosi terhadap daya tarik wisata yang menjadi lokasi pelaksanaan event tersebut," ujar Gede Mahendra membacakan sambutan Gubernur.
Apresiasi dan ucapan selamat datang disampaikan Bupati Sanjaya, dalam sambutan yang dibacakan Wabup Edi. Pihaknya menyampaikan rasa gembira atas diselenggarakannya kegiatan festival yang menampilkan potensi kabupaten Tabanan di Desa Beraban ini. Tema “Sunset in Paradise” menjadi konsep yang sangat berkaitan dengan daya tarik Tanah Lot, sebab keindahan “sunset” dari awal sampai terbenam matahari secara sempurna, selalu dapat dinikmati di Tanah Lot.
“Langkah melaksanakan Tanah Lot Art & Festival sangat tepat, karena selain sebagai ajang promosi dan memperkenalkan budaya yang ada, juga sekaligus dapat menyaksikan keindahan panorama alamnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Beraban, sudah mampu tampil melihat potensi yang ada dan mau berupaya membangun daerahnya untuk lebih maju,” jelas Wabup Edi.
Dengan memperhatikan pelestarian pada keindahan pantai dan puranya, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal, maka dibutuhkan kerja keras, kreatifitas dan inovasi-inovasi baru agar kunjungan wisata bisa meningkat dan daerah wisata ini diharapkan menjadi semakin berkembang di Desa Beraban.
“Pada kesempatan ini, saya berharap, ke depannya akan ada lagi event-event lain yang bisa dilaksanakan di sekitar Kawasan DTW Tanah Lot, agar dapat membantu mempromosikan Desa Beraban sebagai destinasi daerah wisata unggulan di Kabupaten Tabanan. Kepada anak-anak muda di Desa Beraban, saya berpesan untuk selalu berpikir positif, kreatif dan meningkatkan kualitas diri agar bisa bersaing menjadi yang terbaik,” pesannya.