balitribune.co.id | Tabanan – Dalam upaya melestarikan kekayaan Tradisi, Adat, Seni, dan Budaya di Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., memberikan perhatian yang besar terhadap pelaksanaan berbagai acara atau event yang dilaksanakan di wilayahnya. Salah satu acara penting yang menjadi fokus perhatian adalah Tanah Lot Festival 2024, sebuah perayaan budaya yang akan berlangsung dari tanggal 23 hingga 25 Agustus 2024 mendatang.
Kamis (15/8) bertempat di Natys Café Tanah Lot Kediri, Bupati Sanjaya memimpin pelaksanaan konferensi pers yang bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan pembaruan terkait persiapan festival yang sangat dinantikan ini. Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, media, dan stakeholder terkait yang mendukung suksesnya Tanah Lot Festival 2024. Saat itu nampak hadir, Anggota DPRD Tabanan, Sekda, Asisten I, Para OPD Terkait di lingkungan Pemkab, Manager DTW Tanah Lot dan Para Pewarta.
Bupati Tabanan, Sanjaya, memberikan dukungan penuh terhadap Tanah Lot Festival 2024. Dalam konferensi pers, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap konsep dan persiapan festival ini. “Saya sangat mengapresiasi tema festival tahun ini, ‘Pancaka Tirta.’ Tabanan dikenal dengan kehidupan perairannya, dan tema ini sangat relevan dengan identitas kami. Saya melihat bahwa persiapan festival ini sudah sangat matang dan tinggal pelaksanaannya saja,” ungkap Bupati Sanjaya.
Dalam konferensi pers tersebut, pihak penyelenggara festival memberikan penjelasan mengenai konsep dan persiapan festival. Tujuannya untuk mengangkat dan merayakan kearifan lokal. Mengambil tema “Pancaka Tirta” yang memiliki makna Menjaga dan Merawat Sumber Kehidupan. Dalam penyelenggaraan yang ke – 5 ini, berkorelasi dengan sumber kehidupan di tanah Tabanan yakni Air atau Laut.
Oleh sebab itu, Tanah Lot Art & Festival ke-5 diharapkan bisa menjadi momen untuk memaknai betapa pentingnya kita merawat air atau laut sebagai sumber kehidupan di mana di dalamnya sudah terdapat semua unsur tentang makna kehidupan. Unsur air sebagai sumber kehidupan juga dianalogikan dengan Pura Luhur Tanah Lot, sebagai Khayangan Jagat yang kita puja, dan harus dijaga taksu dan kesuciannya.
Bupati Sanjaya juga menambahkan, bahwa festival ini selaras dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tabanan Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. “Festival ini berkorelasi dengan visi dan misi kami untuk melestarikan adat, agama, seni, dan budaya. Kami memiliki lima program utama dalam misi kami, dan festival ini mencakup semua aspek tersebut,” Sebutnya.
Tanah Lot Art & Festival ke-5 akan menawarkan berbagai kegiatan yang menggambarkan kekayaan budaya dan seni Tabanan, termasuk Parade Budaya, Kuliner Tradisional, Pementasan Kesenian dan Festival Musik. Dalam hal konsep acara, Pihak penyelenggara/event organizer I Gusti Ngurah Arya Tenaya menjelaskan bahwa mereka telah melakukan evaluasi dari festival tahun lalu dan menyempurnakan konsep acara. “Sesuai arahan Bapak Bupati serta hasil rembug dengan Jro Bendesa Adat dari 23 desa dan pihak Destinasi Wisata (DTW), kami memutuskan untuk fokus pada pengembangan kearifan lokal,” ujarnya.
Festival ini diharapkannya mampu menampilkan hal yang unik dan indah karena melibatkan 23 desa adat yang akan berperan aktif dalam acara, menyediakan sumbangsih mereka dalam bentuk parade dan pertunjukan selama tiga hari. “Yang istimewa di festival ini, yakni festival ini bersifat bersama dan melibatkan kearifan lokal. Jadi mereka semua akan berperan. Dalam 3 hari akan diisi dengan sumbangsih parade di setiap harinya,” imbuhnya.