Tertahan di Ngurah Rai, Wisatawan Pilih Perjalanan Darat | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 30 June 2018 17:44
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
BUS GRATIS - Suasana saat penumpang/wisatawan melakukan perjalanan dengan bus gratis ke rute alternatif dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.
BALI TRIBUNE - Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan armada bus gratis kepada wisatawan/penumpang yang terjebak di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Hal itu dikarenakan pihak terkait memberlakukan kebijakan penutupan operasional bandara setempat selama 11,5 jam terhitung Jumat, 29 Juni 2018 pukul 03.00 Wita sampai dengan pukul 14.30 Wita.
 
Kebijakan itu berdasarkan NOTAMN A2551/18 tanggal 29 Juni 2018 yang ditujukan kepada seluruh maskapai dan bandar udara di dunia terkait dengan penutupan kegiatan operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Ra dikarenakan dampak debu vulkanik Gunung Agung.
 
Dalam hal ini calon penumpang diberikan opsi untuk tetap bertahan menunggu operasional dibuka atau memilih perjalanan alternatif melalui jalur darat menuju Pelabuhan Padang Bai, Bandara Internasional Juanda di Surabaya maupun Bandara Soekarno Hatta di Jakarta. Pemerintah Provinsi Bali pun memberikan fasilitas bus gratis kepada penumpang yang memilih menuju rute alternatif.
 
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika ditemui disela-sela melakukan peninjauan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (29/6) mengatakan telah menyiagakan 50 unit bus untuk melayani penumpang akibat penutupan Bandara Ngurah Rai tersebut. "Ini merupakan bencana, namun demikian penumpang tetap bisa melanjutkan perjalanannya dengan baik. Karena kami sudah menyediakan angkutan darat dari Bandara Ngurah Rai," katanya.
 
Lebih lanjut Pastika menyebutkan, untuk keberangkatan pertama, pihaknya menyediakan sebanyak 10 unit armada bus untuk mengangkut penumpang yang memilih melanjutkan perjalanannya melalui jalur darat. Hingga Jumat pukul 14.15 Wita penumpang yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai ke Bandara Internasional Juanda Surabaya dengan bus yang disediakan oleh pemerintah sebanyak 354 penumpang, Jakarta 40 penumpang, dan ke Pelabuhan Padang Bai 31 penumpang dan Terminal Mengwi 1 penumpang.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Made Badra menyatakan untuk wisatawan mancanegara (wisman) yang belum bisa melanjutkan perjalanannya ke tempat tujuan maka akan diberikan jaminan sesuai mitigation plan yang telah dirancang oleh Pemerintah Kabupaten Badung. "Sekarang ini praktek dari mitigation plan. Kita sudah siapkan mitigation plan dari jauh-jauh hari. Hari ini uji coba (mitigation plan) dan sekaligus melakukan langkah-langkah mitigation plan ini," cetus Badra.
 
Pemerintah Kabupaten Badung kata dia menjamin wisatawan yang terjebak di Bali dengan memberikan one night free menginap di hotel-hotel yang sudah konfirmasi memberikan fasilitas itu. Sedangkan wisatawan yang memilih jalur alternatif pun telah disiapkan bus gratis. "Namun seandainya ada yang memperpanjang keberadaannya di Bali, 1 malam kita siapkan one night free. Untuk asosiasi hotel kita sudah confirm berikan breakfast. Pemerintah Kabupaten Badung yang menanggung itu (biaya). Langkah berikutnya jika sudah bisa terbang akan terangkut semua," katanya.
 
Badra mengungkapkan, fasilitas one night free itu berasal dari dana yang tidak terduga dan bujetnya pun telah disiapkan manakala terjadi hal-hal tidak dapat dikendalikan. "Bujetnya sekitar Rp 8 miliar bisa bertambah dan bisa berkurang. Itu kan dana tak terduga berapapun itu responsibility dari Pemerintah Daerah Badung dijamin kok semua," imbuhnya.
 
Ketua Bali Hotel Association (BHA), Ricky Putra menyampaikan hotel-hotel yang berada di 5 daerah terdekat dengan Bandara Ngurah Rai seperti Badung, Denpasar, Ubud, Gianyar itu semuanya bebas biaya menginap 1 malam untuk malam pertama penutupan bandara. "Kalau wisatawan memperpanjang dari penutupan airport dan dari 4 daerah seperti Karangasem, Klungkung, Jembrana dan Singaraja ini akan kita inapkan di hotel-hotel sekitar airport dan ini semuanya pemerintah yang mengcover," terangnya.
 
Dikatakan Ricky saat ini sementara terdapat 25 hotel yang berada di dekat bandara telah terdaftar memberikan fasilitas menginap gratis untuk satu malam. "Tapi yang sebelumnya mereka available 50 kamar mungkin sekarang cuma tersedia 10-20 kamar. Kita lagi register lagi sesuai situasi. Nanti bisa bertambah sesuai kebutuhan berapa kamar untuk memfasilitasi tamu-tamu yang terjebak malam ini," terangnya.
 
Ditanya terkait jumlah kamar yang diperlukan untuk menampung wisatawan yang masih bertahan di Bali kata dia saat ini belum bisa dideteksi. "Memang sudah ada tamu yang menyatakan extend. Di Nusa Dua ada 300 tamu akan kembali ke hotelnya masing-masing. Mereka sudah di taking care oleh hotel-hotel tersebut. Itu sesuai imbauan kita dari 6 bulan lalu," tambah Ricky.
 
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyatakan bahwa penutupan operasional bandara ini bisa dikatakan sebagai simulasi ketika saat IMF terjadi hal serupa. Pihaknya pun mengakui akibat penutupan bandara ini sudah ada sekitar 8.000 wisatawan yang menyatakan batal melakukan kunjungan ke Bali. "Untuk penutupan airport sekarang ini seperti latihan IMF. Anggap saja ini simulasi. Industri sekarang lebih fokus ke mitigasi tapi kita usahakan nanti tidak hanya free satu malam," ucapnya.