Semarapura, Bali Tribune
Tim Laboratorium dan Forensik (Labfor) Polda Bali melakukan pemeriksaan di ruangan almarhum Asisten I Setda Klungkung, I Wayan Tika SH, Selasa (10/5). Satu per satu benda yang terdapat di ruangan berukuran 4x4 meter itu diperiksa dengan seksama, dan tim beranggotakan empat orang itu menemukan dua bercak darah di tempat tersebut.
Tidak saja memeriksa seisi ruangan, petugas pun menanyakan kepada AA Oka Kurniawati--salah seorang staf almarhum tentang bagaimana posisi almarhum Tika saat terjatuh di bawah meja kerjanya. Selanjutnya, petugas lainnya mengecek meja kerja almarhum, yang beralaskan kaca menggunakan senter. Petugas juga tampak melakukan pemotretan posisi meja kerja.
Petugas juga mengobok-obok seluruh sudut ruangan. Mulai dari mengecek bagian bawah sofa yang kerap dipakai istirahat dan menerima tamu oleh almarhum. Di akhir penelusuran dan pemeriksaannya, petugas menyita isi tong sampah yang terletak di sudut ruangan, dekat meja kerja.
Dalam tong sampah itu, petugas menemukan dua kertas. Pertama, kertas yang terbalut plastik tebal berwarna bening. Kedua, kertas berisi coretan-coretan. Dua kertas itu, menurut petugas merupakan petunjuk. ”Ada bercak darah,” ujar petugas yang enggan namanya dikorankan.
Dua bercak darah itu pun kemudian dimasukkan ke dalam koper Labfor. Tidak sampai 15 menit di dalam ruangan itu, usai memasukkan bercak darah langsung pergi naik mobil Kijang Kapsul.
Petugas Labfor, termasuk Kapolsek Klungkung, AKP Made Darsa, pun tidak mau berkomentar. ”Saya cuma ditugaskan mengantar di mana lokasinya, selebihnya, nanti satu pintu saja (Humas, red),” pungkasnya.
Sementara itu, tugas almarhum Wayan Tika sebagai Asisten I saat ini diambilalih langsung Sekda Klungkung Gde Putu Winastra. ”Tentu dampaknya ada, sementara diambilalih Sekda,” ujar Bupati Nyoman Suwirta.
Suwirta belum bisa mengambil keputusan langsung karena masih dalam suasana berduka. ”Kami berjanji beberapa hari ke depan akan mengisi jabatan ini,” ujarnya.
Sementara itu suasana kerja Pemkab Klungkung, kemarin agak mencekam. Di mana saat apel pagi berlangsung hanya dihadiri sekitar 50 orang PNS yang ngepos di Pemkab Klungkung. Apel dipimpin staf ahli Drs Nengah Sudiarta.
Ketua Tim GDN Pemkab Klungkung Ir Ketut Suayadnya MT mengakui kondisi tersebut karena masih dalam suasana berkabung. “Ya, bisa dimaklumi karena sebagian besar pegawai masih berduka,” ujarnya di dampingi Sekda Drs Gde Putu Winastra seraya bergegas melakukan pengecekan ruang kerja PNS lainnya.