Tingkat Kesembuhan Salip Nasional, Gugas Jembrana Tak Mau Terlena | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 9 June 2020 00:50
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ KESEMBUHAN - Angka kesembuhan kasus Covid-19 di Jembrana di atas nasional. Dari 19 kasus sudah 13 pasien yang dinyatakan sembuh.
Balitribune.co.id | Negara - Kendati adanya penambahan jumlah, namun angka kasus Covid-19 di Jembrana paling rendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Bali, bahkan diatas tingkat kesembuhan nasional. Jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana menyatakan tidak mau terlenan dengan trend positif tersebut.
 
 
Dari data  Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, hingga Senin (8/6) tercatat jumlah pasien positif covid-19 di Jembrana sebanyak 19 kasus.  Sementara tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi positif di Jembrana juga tergolong tinggi mencapai 68 persen bahkan jauh lebih tinggi dari tingkat kesembuhan nasional yang baru mencapai 34 persen. Saat ini pasien positif Covid-19 asal Jembrana yang masih dirawat sebanyak enam orang
 
Bahkan pernah tercatat selama hampir dua pekan, yakni sejak Kamis (23/4) hingga Senin (4/5)  tidak ada tambahan pasien positif baru. Namun trend positif tersebut tidak membuat Gugas Jembrana jumawa atau mengendurkan upaya meminimalisir penyebaran virus. Juru Bicara Gugas Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha Senin kemarin mengatakan strategi menekan penyebaran covid-19 di Jembrana dengan program, pola, dan skema tepat. Penanganan yang dilakukan menurutnya bersifat terpadu melibatkan seluruh unsur. Baik TNI/Polri, kesehatan, Satgas Gotong Royong, Desa Adat  hingga relawan dilibatkan secara maksimal. Ia juga menyebut pembentukan relawan surveilans dua orang di setiap desa/kelurahan sangat berfungsi dalam percepatan tracing dan tracking orang dalam resiko serta masyarakat yang pernah kontak erat di sekitar pasien positif Covid-19.
 
Relawan ini juga membantu mengumpulkan data, melakukan pengawasan hingga memberi edukasi kepada masyrakat. "Sejak akhir April  kita sudah bentuk relawan surveilans tersebar di 51 desa kelurahan se-Jembrana yang membantu tim surveilans yang sudah ada di Puskesmas serta Dinas Kesehatan," paparnya.  Kecepatan tracing menurutnya penting untuk mengendalikan laju penyebaran virus sehingga tidak menimbulkan cluster baru. “Warga harus jujur soal riwayat perjalanan dan kontak saat merasakan gejala virus corona” imbuhnya.  
 
Dari data yang dikumpukan para relawan tersebut bisa dilacak siapa saja yang berpotensi tertular dan segera memisahkannya dari yang sehat. rapid test secara masif juga  dilakukan untuk mencegah penyebaran virus di masyarakat.  Jika hasil tes menunjukkan reaktif atau positif, orang yang bersangkutan akan langsung diisolasi. "Tes rapid untuk menjaring penyebaran virus yang mungkin dibawa masuk oleh warga. Kita sebar alat rapid itu di seluruh Puskesmas dan RSU Negara. Sehingga bagi yang hasil tesnya positif akan diintervensi untuk melakukan isolasi, agar dapat menekan angka penyebaran virus," terangnya. 
 
RSU Negara sebagai salah satu rumah sakit rujukan covid-19 di Bali sudah memiliki sepuluh ruangan isolasi untuk perawatan pasien penderita Covid-19. “Sarana dan prasarana ditambah dengan pengadaan bed khusus pasien positif covid-19. Daya tampung ruang isolasi yang semula hanya 10 pasien kini jadi 20 pasien. Anggarannya dari dana penyisiran Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Kabupaten Jembrana . Termasuk untuk membeli ventilator, alat rapid, APD  tenaga medis dan kelengkapan prasarana lainnya,” terangnya.