Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tren Positif Kunjungan Wisatawan ke Jatiluwih Tembus 2.978 Pengunjung Saat Manis Galungan

Bali Tribune / KIKA - Trisno Nugroho Bersama John Ketut Purna.

balitribune.co.id | Denpasar - Destinasi Wisata Jatiluwih (DTW) di Kabupaten Tabanan, Bali, terus menunjukkan tren kunjungan yang positif, baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Dari tahun 2019 hingga 2024, jumlah kunjungan mencapai angka signifikan, yakni 62.852 pengunjung. Puncaknya, pada hari Manis Galungan, 29 September 2024, tercatat sebanyak 2.978 wisatawan berkunjung ke Jatiluwih.

Penasehat DTW Jatiluwih, Trisno Nugroho, mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan saat Manis Galungan meningkat lebih dari 1.200 orang dibandingkan dengan hari-hari biasa. "Wisatawan lokal dan internasional membludak saat Manis Galungan, mencapai 2.978 pengunjung," ujar Trisno saat ditemui di Denpasar pada Sabtu (28/9).

Ia optimis, jumlah wisatawan akan terus meningkat selama libur Galungan dan Kuningan. Untuk menarik lebih banyak wisatawan, pihak pengelola DTW Jatiluwih berencana menggelar parade "Jegeg-Bagus" Tabanan saat libur Kuningan. "Kami berharap acara ini tidak hanya menarik pengunjung, tetapi juga memberikan manfaat bagi petani dan pekerja di Jatiluwih," tambahnya.

Sementara itu, John Ketut Purna, Manajer DTW Jatiluwih, menyatakan bahwa sejak ia dipercaya mengelola DTW Jatiluwih, berbagai inovasi telah dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Salah satu programnya adalah membuka lapangan kerja bagi pemuda desa setempat. "Kami merekrut warga sekitar sebagai pegawai loket dan petugas kebersihan dengan gaji di atas UMR. Selain itu, kami juga memberikan bantuan Rp100 ribu per kepala keluarga (KK) kepada 1.015 KK warga sekitar saat Galungan, sesuatu yang belum pernah dilakukan dalam 10 tahun terakhir," ungkap John.

Selain itu, pihak pengelola juga memberikan subsidi kepada petani dan menghapuskan kewajiban iuran "punia" bagi warga adat, berkat dana dari DTW Jatiluwih. John berharap, DTW Jatiluwih terus berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Ia juga menyebutkan bahwa saat ini, 40 persen pembayaran tiket masuk ke DTW Jatiluwih dilakukan secara online, dan menargetkan 100 persen pembayaran online pada tahun 2025.

Wisatawan yang berkunjung ke Jatiluwih kini juga bisa menikmati keindahan matahari terbit. Sebelumnya, DTW Jatiluwih juga pernah menggelar Festival Jatiluwih, di mana 90 persen dari keuntungan festival disalurkan kepada masyarakat setempat. "Kami terus melakukan pengembangan, termasuk memperluas area parkir dan menambahkan atraksi baru seperti bermain lumpur di sawah dan membajak sawah. Ke depan, kami juga akan membuka "glamping" serta menyediakan wahana petik buah di hutan yang berjarak 700 meter dari Jatiluwih," pungkasnya.

wartawan
ARW

Penenun Berusia Lanjut di Sidemen, Mengukir Keindahan Endek dan Songket

balitribune.co.id | Amlapura - Kecamatan Sidemen sejak dulu dikenal sebagai daerah sentra tenun Endek dan Songket di Kabupaten Karangasem. Jika berkunjung dan berwisata ke sejumlah DTW di Kecamatan Sidemen, maka sayup wisatawan akan mendengar derak dan hentakan alat tenun tradisional yang berasal dari beberapa sentra tenun yang ada di dekat sejumlah objek wisata alam di daerah ini.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kementerian Perindustrian Dukung Bali Fashion Network® 2026: Sinergi Pemerintah dan Industri Kreatif untuk Masa Depan Fashion di Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Menjelang penyelenggaraan Bali Fashion Network® (BFN) 2026 pada 18 Oktober mendatang di International Conference Center (ICC) Bali, dukungan terhadap industri fashion berkelanjutan semakin menguat.

Baca Selengkapnya icon click

Menuju Harmonisasi, Masyarakat Adat Ungasan Minta Akses Jalan di Belakang GWK Tetap Dibuka untuk Warga

balitribune.co.id | Mangupura - Polemik pagar beton pembatas di kawasan Banjar Giri Dharma, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kembali bergulir. Pagar yang berdiri di sekitar kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu dinilai menutup akses jalan warga menuju permukiman dan sekolah. Menyikapi hal tersebut, masyarakat adat menggelar pertemuan di Pura Dalem Desa Adat Ungasan, Sabtu (12/10) sore.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.