Ulang Tahun Ke-41, PPMKI Kenalkan Website dan Aplikasi Online | Bali Tribune
Diposting : 20 November 2020 06:21
Hendrik B Kleden - Bali Tribune
Bali Tribune/ Petinggi PPMKI bersama anak-anak yayasan Rindang Indonesia.
Balitribune.co.id |  BERTEMPAT di kediaman Effendi, salah satu pendiri dan sesepuh, Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) merayakan HUT ke-41. Dengan mengikuti protokol kesehatan (prokes) mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan. 
 
Ronny Arifuddin sebagai Ketua Umum PPMKI saat membuka acara menjelaskan sesuai arahan pembina, acara ulang tahun ini diselenggarakan secara sederhana saja, tidak perlu berkumpul banyak-banyak.
 
Hadir juga beberapa petinggi PPMKI lain di antaranya, digital forensic analyst, Ruby Alamsyah, yang juga Ketua PPMKI Pengurus DKI Jakarta. Serta pembina PPMKI seperti Hartawan “Hauwke” Setjodiningrat, Roy Suryo, Komjen Pol (Purn) Dwi Prayitno, Anton Suleiman dan Bambang RE.
 
Perayaan ulang tahun PPMKI ini dimulai dengan sambutan ketua umum serta para pembina dilanjutkan pemaparan website www.ppmki.id dan aplikasi PPMKI yang dapat di download untuk gadget Android melalui Google Play. Melalui platform ini, anggota baru dapat mendaftar secara online. Selain itu platform ini berfungsi sebagai tempat sharing informasi, berita dan juga kegiatan para anggota.
 
"Website dan aplikasi semuanya terintegrasi, diharapkan apabila anggota sudah menggunakan platform ini, mereka bisa membagi informasi tidak hanya di daerah mereka, tetapi juga secara nasional," kata Ruby selaku tim perancangan platform.
 
Berdiri pada tanggal 13 November 1979 setelah pertemuan pertama digelar di rumah Bapak Imam Effendi yang diprakarsai oleh Solihin GP dan beberapa orang lainnya, PPMKI tercatat sebagai organisasi khusus mobil klasik pertama dan tertua di Indonesia.
 
PPMI juga memperkenalkan model Kartu Tanda Anggota bekerja sama dengan Bank Mandiri dengan desain memungkinkan personalisasi seperti foto anggota dan siluet kendaraan. Puncak perayaan ultah ditutup dengan doa bersama dan penyerahan sumbangan kepada Yayasan Rindang Indonesia.
 
Salah satu pembina PPMKI, Hauwke, berharap generasi selanjutnya dapat mengikuti falsafah pendiri PPMKI, Solihin GP. "Manusia itu tidak boleh konsumtif, harus produktif. Lihat barang rusak itu dibetulin jangan dibuang," katanya, menirukan perkataan Solihin GP, pendiri PPMKI.
 
"Saya berpesan pada teman-teman, jangan lupa PPMKI itu merestore mobil tua, bukan mengoleksi. Dengan merestorasi kita memegang alat sendiri sehingga tidak takut mogok atau rusak," tambah pria yang pernah berkeliling dunia dengan Land Cruiser ini.