Diposting : 4 January 2022 17:51
CHA - Bali Tribune
balitribune.co.id | Singaraja - Kasus dua remaja tanggung yang sempat baku pukul dijalan Melati, Kota Singaraja masih terus berlanjut. Polisi mendalami kasus para pelaku termasuk motif dua remaja itu duel dijalanan. Hasilnya, Satreskrim Polres Buleleng berhasil mengamankan dua remaja tersebut termasuk satu orang pelaku perekam adegan kekerasan tersebut.
Sebelumnya, video perkelahian dua remaja yang masih dibawah umur terekam disebuah ruas jalan tepatnya depan kantor PDAM Buleleng, yang diduga terjadi pada Sabtu (1/1). Video perkelahian berdurasi 30 detik itu viral di media sosial (medsos). Dalam video tampak dua orang anak-anak yakni satu orang memakai baju putih dan satu orang memakai baju hitam, terlibat duel dan berusaha saling menjatuhkan. Adegan perkelahian ini kemudian direkam oleh seseorang dan terdengar suara latar yang memberikan semangat, seolah menyuruh agar keduanya terus baku pukul.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya membenarkan adegan baku pukul dua orang remaja tersebut. Keduanya tercatat masih dibawah umur. Remaja yang memakai kaos hitam berusia 15 tahun masih duduk di bangku SMP. Sementara lawannya berkaos putih juga berusia 15 tahun yang duduk di bangku SMK di Singaraja.
“Adegan perkelahian memang direkam oleh salah satu teman yang berkelahi dalam video menggunakan baju hitam dengan durasi 30 detik. Selesai merekam, video itu langsung dishare ke group teman-teman tempat tinggalnya kemudian menjadi viral. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 1 Januari 2022,” ungkap AKP Sumarjaya, Selasa (4/1).
Berdasar keterangan para pelaku, diketahui motifnya soal wanita. Diduga remaja berkaos hitam cemburu lantaran rivalnya berkaos putih menghubungi pacarnya sehingga terjadi perselisihan yang berujung perkelahian.
”Yang berbaju putih awalnya melewati salah satu jalan di lingkungan Tegal Mawar. Sementara remaja berkaos hitam memanggilnya namun diacuhkan dan kemudian dihubungi melalui Whatsapp karena pacarnya di chat. Dalam percakapan via Whatsaap keduanya sepakat bertemu didepan Kantor PDAM Singaraja tempat peristiwa baku pukul itu berlangsung,” imbuh AKP Sumarjaya.
Hanya saja mengingat keduanya masih berstatus anak-anak, upaya penyelesaian dilakukan melalui mediasi.
”Kasusnya sudah dilakukan mediasi karena mereka anak-anak. Jadi, upaya penyelesaian dilakukan dengan kekeluargaan melibatkan kedua belah pihak. Kedua anak tersebut sudah berjanji tidak akan melakukan perbuatannya lagi,” ujar AKP Sumarjaya.
Sementara itu, terkait maraknya kenakalan remaja di Buleleng, AKP Sumarjaya mengingatkan agar para orang tua meningkatkan pengawasan terhadap anak-anakanya agar tidak terjebak pada pergaulan negatif.
“Kami dari kepolisian sudah melakukan pembinaan terhadap anak-anak melalui Bhabinkamtibmas, agar mereka tidak melanggar hukum,” pungkas AKP Sumarjaya.