Wabup. Suiasa Ikut Ngerastitiang Karya di Pura Desa lan Puseh Penarungan | Bali Tribune
Diposting : 18 August 2019 18:41
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/Wabup Suiasa hadiri Karya Ngenteg Linggih di Desa Adat Penarungan, Minggu (18/8).
balitribune.co.id | Mangupura - Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa ikut ngerastitiang Karya Ngenteg Linggih, Mepedudusan Agung, Mepeselang, Mepedanan, Medasar Tawur Balik Sumpah Utama, Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini yang digelar krama Desa Adat Penarungan. Wujud ngrastiti bhakti ini dengan menghadiri rangkaian karya Tawur pada, Minggu (18/8) kemarin. Pelaksanaan Karya ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Badung melalui dana hibah sebesar Rp. 1 Milliar.
Dalam kesempatan ini juga turut hadir Wagub. Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Penglingsir Puri Ageng Mengwi A. A. Gde Agung, Ketua DPRD Badung Sementara I Putu Parwata, Wakil Ketua DPRD Badung Sementara I Wayan Suyasa, Anggota DPRD Badung I Made Yudana, Camat Mengwi I Gst Ngr Jaya Saputra serta unsur Tripika Kecamatan Mengwi, Perbekel Desa Penarungan Ni Wayan Kerni, dan tokoh masyarakat setempat.
Wabup. Suiasa merasa senang dapat hadir sekaligus ikut memberikan doa restu dan ngerastitiang pelaksanaan karya di Pura Desa lan Puseh Penarungan. "Hal ini menjadi kewajiban kami selaku pemerintah untuk senantiasa hadir ditengah-tengah masyarakat, ikut mendoakan agar karya ini dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan ajaran agama, maupun dresta yang berlaku," jelasnya. Melalui karya ini, masyarakat telah menunjukan rasa bhakti, juga sebagai piranti memperkuat dan mempererat jalinan kemasyarakatan. Karya Tawur Agung sebagai salah satau wujud penyucian dan keseimbangan alam semesta. Untuk itu Wabup. mengharapkan kedepan masyarakat selalu meningkatkan srada dan bhaktinya. 
Wagub. Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, selaku Pemerintah Provinsi Bali juga menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada krama Desa Adat Penarungan yang telah mampu melaksanakan upacara yang utama. Dijelaskannya, ada tiga modal dalam melaksanakan sebuah karya, pertama pikayun, manah atau keinginan, kedua, kemampuan dan ketiga kepatutan. "Bila ketiga ini sudah menyatu tentunya karya dapat dilaksanakan dengan baik seperti di Penarungan ini, " imbuhnya.
Sementara Bendesa Adat Penarungan I Made Widiada melaporkan, serangkaian karya ngenteg linggih, beberapa rangkaian upacara telah dilaksanakan. Setalah karya tawur, akan dilanjutkan upacara mendak siwi dan melasti pada 23 Agustus. Puncak karya bertepatan dengan buda kliwon pegatuakan, 28 Agustus mendatang, sedangkan karya ngusaba desa lan ngusaba nini dilaksanakan pada 30 Agustus. "Rangkaian karya ini akan ditutup 8 September nanti. Untuk itu kami mohon doa restu agar karya ini dapat berjalan lancar dan masyarakat diberikan keselamatan dan kesejahteraan," tambahnya. /uni