balitribune.co.id | Denpasar – Berkendara di jalan beton berbeda dengan jalan aspal, karena struktur jalan beton lebih kasar dan cenderung bergelombang. Jalan berbenton biasanya durabilitasnya lebih tinggi dari jalan aspal, jika dilalui oleh kendaraan ukuran besar jalan beton relative lebih awet dan ekonomis, namun jika dari pengguna kendaraan bermotor, jalan berbeton dianggap tidak nyaman untuk dilalui dibandingkan dengan jalan aspal karena daya cengkram ban kendaraan tidak optimal.
Ada beberapa hal yg perlu diwaspadai saat berkendara dijalan beton, berikut Tips Cari_aman berkendara yang di bagikan oleh team safety riding Astra Motor Bali.
Selalu melaju di kecepatan 40 - 60 kmh, agar kendaraan mudah dikendalikan. Menjaga kecepatan adalah hal yang penting saat berkendara di jalan yang berbeton karena tingkat kenyamanan tentunya berbeda dengan dijalan aspal.
Beristirahatlah sejenak, karena saat berendara di jalan beton membutuhkan effort lebih yakni permukaan beton bergelombang dan membuat kita cepat lelah saat berkendara,
Waspada terhadap sambungan tiap permukaan jalan beton yang tidak rata yg membuat motor oleng. Selain dua tips yang diatas, wajib juga diperhatikan sambungan permukaan jalan Ketika kendaraan melaju.
Mengerem di jalan beton lebih lembut daripada mengerem di aspal. Hindari pengereman secara mendadak karena akan membahayakan pengendara.
Waspada saat hujan karena air lebih mudah menggenang di permukaan jalan beton. Pengendara wajib berhati-hati dan awas dalam hal pandangan berkendara.
Ketika siang akan sangat menyilaukan, gunakan helm yg dilengkapi visor gelap, agar pengendara lebih nyaman.
Safety Riding Instructor Astra Motor Bali, Yosepth Klaudius menyebutkan, berbeda dengan jalan aspal, saat berkendara di jalan beton tentunya membutuhkan tekhik berkendara khusus agar selalu Aman.
“Dengan berbagai cara edukasi dilakukan agar selalu #Cari_Aman di jalan raya, salah satunya berbagi tips baik itu berkendara maupun mengenal area sekitar saat berkendara dan sebaiknya selalu fokus agar mampu menganalisa dengan baik ketika berkendara menggunakan motor. Akan lebih baik jika selalu lakukan prediksi bahaya saat melintasi jalan beton,” tutup Yosepth Klaudius.