balitribune.co.id | Denpasar - Pj. Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya, bertemu dengan Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, di Gedung Jayasabha pada Kamis (Wraspati Wage Tolu), 15 Agustus 2024. Untuk diketahui, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya mulai bertugas di Bali pada akhir Juli 2024, menggantikan Ida Bagus Kade Putra Narendra yang memasuki masa purna tugas. Salah satu persoalan Kamtibmas yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah upaya penanganan wisatawan mancanegara (wisman) yang belakangan ini kerap berulah di Pulau Dewata.
Mahendra Jaya menyampaikan bahwa pemerintah daerah dan pusat telah memberi perhatian serius terhadap penanganan wisman yang sering membuat ulah di Bali. Bahkan, baru-baru ini pemerintah menggelar Rakor Penerapan Standar Pariwisata Berkualitas di Bali yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan. Terkait dengan masih maraknya kasus wisman yang berulah di Bali, Mahendra Jaya memandang perlu adanya upaya penanganan terintegrasi dari hulu. “Ini harus kita tangani dari hulu,” ujarnya.
Menurut analisisnya, salah satu faktor penyebab banyaknya wisman yang berulah di Bali adalah masifnya pembangunan sarana akomodasi yang terkesan kurang terkendali. Menyikapi hal ini, Pemprov Bali telah membentuk Tim Pembinaan dan Pengawasan Pembangunan. Namun, tim tersebut belum bisa bekerja maksimal karena sistem pengurusan izin melalui OSS.
“Ada beberapa kategori izin yang kewenangannya bukan di Pemprov. Jadi di lapangan, bangunannya tiba-tiba ada. Ini yang perlu kita evaluasi,” terangnya. Mahendra Jaya juga menginformasikan rencana pembentukan tim task force yang melibatkan lintas kementerian. “Saya kira, Polda Bali juga harus dilibatkan dalam tim ini,” tambahnya. Ia sangat berharap dukungan dari jajaran Polda Bali dalam upaya penanganan kasus wisatawan asing yang berulah di Bali. “Kami juga punya Satpol PP Pariwisata yang bisa berkolaborasi dengan rekan-rekan di kepolisian,” imbuhnya.
Terkait sektor pariwisata, Pj. Gubernur Mahendra Jaya menegaskan bahwa Bali saat ini tengah mengembangkan quality tourism. Dalam pengembangan quality tourism, Pemprov Bali telah melakukan sejumlah langkah, salah satunya melalui penerapan pungutan wisatawan asing sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan bagi Wisatawan Asing untuk Pelindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali. Hanya saja, dalam implementasinya, masih ada kelemahan dalam Perda tersebut, seperti belum adanya sanksi bagi wisman yang tidak membayar pungutan. “Selain itu, Perda juga belum mengatur insentif bagi pegawai yang bertugas memungut. Ini yang sedang kita revisi. Regulasinya harus kita tata terlebih dahulu,” urainya. Masalah lain yang disinggung Pj. Gubernur dalam pertemuan itu adalah kasus jatuhnya helikopter akibat terlilit tali layangan.
Pada bagian lain, Pj. Gubernur Mahendra Jaya memuji langkah Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, yang mengusung tagline "Presisi dan Dharma" dalam mengawali tugasnya di Bali. Menurutnya, penggunaan konsep "dharma" sangat tepat karena mengakomodasi kearifan lokal masyarakat Bali yang menyatu dengan adat dan budaya. Lebih jauh, Mahendra Jaya mengatakan bahwa penggunaan kata "dharma" sangat relevan karena konsep ini lekat dengan kehidupan masyarakat Bali. "Masyarakat Bali menyatu dengan adat dan budaya. Kami senantiasa menjaga keharmonisan hubungan antarsesama, dengan lingkungan, dan dengan Sang Pencipta," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mahendra Jaya secara khusus menyampaikan selamat bertugas di Pulau Dewata kepada jenderal yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Utara ini. Menurutnya, Bali adalah daerah yang unik karena setiap jengkal tanahnya diupacarai. Maka dari itu, ia sangat percaya bahwa pejabat yang dipercaya mengemban tugas di Pulau Dewata adalah orang-orang yang memang terpilih. "Bali ini unik, memilih siapa yang datang untuk bertugas di sini. Kalau direstui, pasti akan nyaman," cetusnya.
Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, menyampaikan terima kasih karena diberi kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi dengan Pj. Gubernur Mahendra Jaya. Selanjutnya, Irjen. Daniel menjelaskan bahwa salah satu poin commander wish yang diusungnya adalah mewujudkan Polda Bali yang Presisi dan Dharma (disiplin dan berintegritas, humanis, akuntabel, responsif, melayani dengan hati, serta adaptif). Dijelaskan olehnya, commander wish tersebut merupakan langkah strategis yang mencerminkan upaya serius Polda Bali dalam memastikan situasi Kamtibmas yang kondusif. Ia mengadopsi tagline ‘dharma’ untuk lebih mendekatkan jajaran Kepolisian Daerah Bali dengan masyarakat. Dipercaya mengemban tugas di Pulau Dewata, ia siap bekerja sama dengan jajaran pemerintah daerah untuk menjaga Bali tetap kondusif. “Tantangan ke depan pasti ada. Semoga kehadiran saya bisa diterima,” ucapnya. Dalam kesempatan itu, Irjen. Daniel juga menyinggung perhelatan Pilkada serentak yang akan digelar pada bulan November. Ia bersama jajaran siap membantu mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. Sementara terkait upaya penanganan wisman berulah di Bali, Irjen. Daniel juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung langkah pemerintah.
Pertemuan diakhiri dengan saling memberi cenderamata. Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, memberikan sebuah plakat, sementara Pj. Gubernur menyerahkan miniatur barong dan kain tenun tradisional Bali. Dalam pertemuan tersebut, Pj. Gubernur Mahendra Jaya didampingi oleh Asisten Administrasi dan Umum I Dewa Putu Sunartha, Asisten Pemerintahan dan Kesra I Dewa Gede Mahendra Putra, Kepala Badan Kesbangpol Bali I Gusti Ngurah Wiryanata, dan Kasatpol PP Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi. Sementara Kapolda Irjen. Daniel didampingi oleh sejumlah pejabat utama di lingkungan Polda Bali.