BALI TRIBUNE - Penumpang pertama yang mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tahun 2018 ini disambut dengan berbagai suguhan menarik. Diantaranya, pagelaran tari dan iringan gamelan Bali serta flash mob bertema "Sounds of Miracle".
Hal ini untuk memberikan pengalaman dan sensasi malam pergantian tahun kepada para penumpang dengan jadwal keberangkatan terakhir di tahun 2017 dan mendarat pertama pada 2018.
Para penumpang yang meninggalkan Bali tepat di ujung tahun 2017 yaitu Emirates EK-398 rute Denpasar-DubaiĀ dilepas langsung oleh General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi dengan pengalungan bunga dan pemberian sovenir.
Sedangkan penumpang yang datang pertama di tahun 2018 mendarat pukul 00.03 Wita Airasia Perth-Denpasar disambut dengan Tari Maskot Angkasa Pura dan gamelan Bali.
"Setiap akhir tahun kita memberikan ucapan selamat kepada penunpang terakhir kemudian selamat datang kepada penumpang pertama di era 2018. Dalam hal ini kita bersinergi untuk mengevaluasi di tahun 2017 dan kita tingkatkan semua itu untuk 2018," ujar Yanus di bandara setempat Badung, usai menyambut Tahun Baru 2018, Senin (1/1) kemarin.
Tahun 2018 ini pihaknya berharap kondisi pariwisata Bali akan semakin membaik ditengah peningkatan aktivitas Gunung Agung. Pasalnya pada 2018 tantangan akan semakin besar mengingat Bali ditunjuk sebagai venue penyelenggaraan hajatan IMF-World Bank Oktober mendatang di Nusa Dua, Badung dengan belasan ribu delegasi.
"Kita harus membangun beberapa fasilitas. Kemudian memindahkan beberapa fasilitas juga yang mana ini (IMF) merupakan gawe bersama," katanya.
Yanus memprediksi jumlah pergerakan penumpang di bandara setempat sepanjang tahun 2017 ini lebih tinggi daripada tahun 2016 lalu yang mencapai hampir 20 juta penumpang.
"Meskipun 2017 ada sedikit musibah (erupsi Gunung Agung) tapi penumpang sudah mulai meningkat hari ini (Minggu 31 Desember 2017) hampir 64 ribu penumpang yang menandakan sudah kembali ke kondisi normal. Mungkin Sampai akhir tahun penumpang lebih dari 20 juta," beber Yanus.
Dia berharap pada 2018 ini akan terjadi peningkatan jumlah pergerakan penumpang karena didukung dengan penambahan tempat parkir pesawat (apron) yang memberikan peluang kepada wisatawan dari berbagai negara datang ke Bali.
"Estimasi kita (2018) paling tidak 8 persen naik dari tahun 2017. Dengan Gunung Agung seperti ini kita bisa 2 digit (naik) tapi saya asumsikan masih 8 persen," sebutnya.
Sementara itu salah seorang penumpang pertama yang mendarat di Bali Claudia asal Spanyol mengaku sangat terkejut dengan penyambutan tersebut. Dia mengatakan baru pertama kali berwisata di Pulau Dewata dan akan menghabiskan liburan selama 10 hari. "Tarian dan musik Bali ini sungguh mengagumkan dan ini begitu mengejutkan. Saya senang berada di Bali," terangnya.