Diposting : 26 September 2022 17:40
YUE - Bali Tribune
balitribune.co.id | Badung - Perayaan World Tourism Day 2022 mengusung tema "Rethinking Tourism" berlangsung di Nusa Dua Kabupaten Badung pada 27 September 2022. Hal tersebut akan menjadi kesempatan untuk melakukan penataan ulang pada pariwisata agar menjadi berkualitas dan berkelanjutan.
Sebagai tuan rumah perayaan World Tourism Day 2022 atau Hari Pariwisata Sedunia, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan kesiapannya seperti disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat
melaksanakan pertemuan dengan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf/Baparekraf), Frans Teguh dan Imam Santosa sebagai Direktur Aplikasi, Game, TV dan Radio Kemenparekraf RI di Nusa Dua, Badung, Minggu (25/9).
Cok Ace mengatakan Bali secara umum sangat siap menyambut ajang World Tourism Day. "Dimana Bali, Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, acara yang luar biasa tersebut bisa menjadi momen penting bagi kebangkitan pariwisata Bali pasca-pandemi Covid-19. "Kami sepenuhnya siap. Baik untuk agenda resmi maupun mendadak atau on day. Ini juga momen bagi anggota UNWTO (United Nation World Tourism Organization) untuk melihat langsung kondisi riil pariwisata Bali, kondisi dan juga masyarakat Bali dari dekat," jelas Cok Ace.
Sementara itu, Frans Teguh menjelaskan, rangkaian perayaan World Tourism Day ke-42 ini, akan digelar pula berbagai acara. Termasuk panel diskusi dengan beragam pemangku kepentingan berkonsep “Rethinking Tourism as a Key Element on Recovery” dan “The Tourism We Want” yang dipimpin oleh perwakilan dari sektor pariwisata di Bali.
Selain itu akan ada agenda tur berkunjung ke destinasi-destinasi wisata di Pulau Dewata sebagai bagian dari rangkaian World Tourism Day 2022. Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli dan obyek wisata Kintamani menjadi opsi dari agenda tur. Sedangkan Road to World Tourism Day 2022 diisi dengan program-program kegiatan seperti seminar, lomba, bakti sosial, bersih sungai, dan penghijauan yang diikuti seluruh stakeholder pariwisata.
"Tapi kami juga menyiapkan opsi lain jika delegasi UNWTO ingin mengunjungi kawasan lain, ke Ubud misalnya, mengapa tidak," cetusnya.