Kuta, Bali Tribune
Pertumbuhan penjualan properti di Bali tahun ini belum mengalami titik terang seperti tahun-tahun sebelumnya. Perbankan mulai memberlakukan penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis di sektor properti.
Disampaikan Senior Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Region XI/Bali dan Nusa Tenggara, Maswar Purnama, tahun ini Bank Mandiri menurunkan suku bunga KPR menjadi single digit. Penurunan suku bunga tersebut untuk mendukung program pemerintah.
“Untuk kredit perumahan, tiga tahun pertama bunga fix 8,5 persen. Setelah itu, sesuai jangka waktunya bunga floating 12 persen. Penyaluran KPR kami saat ini on the track, sesuai target,” ucapnya, di sela-sela Pameran Mandiri Bali Auto & Property Expo di Mall Bali Galeria, Kuta, Rabu (8/6).
Diakuinya, permintaan properti tahun ini mengalami sedikit penurunan. Namun demikian, untuk segmen menengah ke atas penjualannya masih stabil. “Karena itu, di pameran ini kami promosikan bahwa KPR Mandiri menawarkan suku bunga terbaik di Indonesia,” terang Maswar.
Ditambahkannya, tahnun ini Mandiri menargetkan penyaluran KPR sebesar Rp1 triliun. Target tersebut, kata Maswar, naik 17 persen dibandingkan tahun 2015 lalu. “Tahun ini tipe rumah menengah ke atas banyak dicari yaitu dari harga Rp500 juta ke atas,” sebutnya.
Salah satu perusahaan properti di Bali membenarkan, permintaan rumah tinggal belum menunjukkan adanya peningkatan. Direktur Singaraja Properti, Luh Kerthianing, mengatakan, untuk memulihkan bisnis di sektor property perlu peran perbankan dalam memberikan kemudahan kredit.
“Saat ini semua sektor ekonomi lagi lesu termasuk properti. Karena itu, kami berikan kemudahan, salah satunya keringanan uang muka, yaitu sekitar 5 persen dan pembayarannya bisa dicicil. Itu kemudahan bagi konsumen. Sekarang harga tanah naik terus. Investasi di sektor ini sangat bagus,” katanya.