BALI TRIBUNE - Bali Spa & Wellness Association (BSWA) tetap akan mempromosikan Bali sebagai destinasi wisata spa. Mengingat fasilitas dan pelayanan spa di Bali telah mengikuti standardisasi yang ditetapkan oleh pemerintah serta menjadi daya tarik untuk wisatawan. Ketua II BSWA, Feny Sri Sulistiawati mengungkapkan di Bali saat ini terdapat 1039 spa baik yang berada di dalam maupun di luar hotel. Sedangkan khusus di Kabupaten Badung sebanyak 539 usaha spa.
Usai menerima sertifikat penghargaan dari Dinas Pariwisata Badung dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung pada Selasa (27/11), Feny menjelaskan bahwa BSWA diberikan sertifikat tersebut karena sebagai salah satu asosiasi yang mendukung promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Badung. Selain itu juga BSWA mendukung keberadaan industri pariwisata Bali dengan turut berperan memberikan pelayanan terbaik kepada para turis yang datang dari berbagai negara dan provinsi di Indonesia.
"Dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan, kita sudah mulai melakukan penilaian dan pengawasan terhadap usaha spa. Sebanyak 110 usaha spa kita berikan pembinaan. BSWA juga tetap mengikuti promosi bersama Dinas Pariwisata Badung untuk mempromosikan dan mengenalkan produk-prosuk spa disejumlah negara," terang Feny.
Dia menceritakan, selama satu tahun terakhir member BSWA berpartisipasi mempromosikan Bali sebagai destinasi wisata spa dengan mengenalkan keberadaan jenis usaha ini di Australia, Eropa dan negara lainnya. "Karena 2 tahun ke belakang yang dipromosikan hanya hotel. Dari tahun kemarin dan sekarang ini, spa dan wellness-nya (kesehatan) yang lebih dimajukan diperkenalkan ke semua negara-negara yang menjadi tujuan sales mission," tuturnya.
Ketika mempromosikan spa dikatakan Feny, banyak mendapatkan pengalaman menarik. Selama BSWA promosi di luar negeri hampir semua buyer atau pembeli tidak mengetahui bahwa di Bali ada asosiasi spa yang menerapkan standardisasi dari pemerintah.
"Setelah kita mengikuti promosi ke beberapa negara, akhirnya mereka tahu bahwa Bali dan Indonesia mempunyai standardisasi dan mensertifikasi usaha spanya," katanya.
Menurut Feny, promosi ini penting karena pada tahun 2009 lalu Bali dinobatkan menjadi spa destination di dunia. Tetapi, dunia tidak tahu bahwa Bali ternyata memiliki standardisasi spa. "Mereka (orang luar negeri) sangat tertarik ternyata tidak di hotel saja yang memiliki spa, di luar juga dan memiliki berbagai treatment dan service yang berbeda tidak hanya Boreh Bali maupun massage saja," jelasnya.
Lantas kenapa BSWA memilih promosi di Australia dan Eropa? Karena sebagian besar pasar member BSWA adalah Australia. Namun akhir-akhir ini menambah market Tiongkok. "Kami berharap usaha spa di Bali lebih berstandardisasi dan dirapikan administrasinya mengenai legalisasi dan berani untuk menunjukkan atau ikut promosi. Kami pun berharap selalu diajak untuk promosi dan disubsidi oleh Pemerintah Badung," harapnya.