Diposting : 15 June 2019 00:41
Ketut Sugiana - Bali Tribune
balitribune.co.id | Semarapura - Wacana Gubernur Bali Wayan Koster yang melontarkan rencana pembangunan Dermaga Segitiga Sanur-Lembonangan-Nusa Penida bisa disinergikan dengan wacana pembangunan Pelabuhan Segi Tiga Emas gagasan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua Partai satu jalur PDIP Klungkung Anak Agung Gde Anom. Menurut AA.Gde Anom, dirinya meminta semua pihak jangan terlalu pesimis dan mengkhawatirkan rencana Gubernur Bali Wayan Koster tersebut. Gung Anom, calon Ketua DPRD Klungkung, dengan memaknai wacana gubernur dengan kaca mata pembangunan pemerataan untuk Bali ke depannya dengan mengkondisikan untuk disinkronkan dengan wacana pembangunan Pelabuhan segi tiga emas gagasan Bupati Suwirta ini.
Gung Anom meminta secara bijak agar Bupati Suwirta segera melakukan langkah koordinasi dengan gubernur terkait rencana pembangunan segitiga Sanur, Lembongan, Nusa Penida ini. “Kita minta agar Pemkab Klungkung melalui Bupati Suwirta segera melakukan kordinasi dimana rencana Gubernur tersebut bisa dimanfaatkan juga agar pembangunan Pelabuhan Segi Tiga Emas bisa secara bersama sama diselaraskan pembangunannya,” terangnya.
Dirinya menilai positif pembangunan Dermaga Sanur, Lembongan, Nusa Penida ini yang dibiayai Provinsi Bali sementara untuk Klungkung pembangunan dermaga daratannya bisa dibiayai oleh Kabupaten Klungkung. Sedangkan pembangunan dermaga di Lembongan apa di Ceningan bisa dicarikan titik temunya ,dimana tempat yang paling pas, toh nantinya Provinsi yang akan membiayai Pembangunan Dermaga yang ada dikawasan Nusa Penida ini.
Namun rencana proyek pelabuhan segi tiga emas yang disiapkan oleh Pemkab Klungkung dengan akses menuju Nusa Penida mulai ada titik temu dengan wacana gubernur akan membangun pelabuhan segi tiga emas. Namun sayangnya jalurnya saja yang berbeda dimana Pemkab Klungkung menyiapkan jalur Pelabuhan Pesinggahan-Pelabuhan Sampalan-Pelabuhan Bias Munjul Nusa Penida. Di sisi lain Pemprov mewacanakan proyek pelabuhan segi tiga dengan jalur Sanur-Pelabuhan Toyapakeh dimana dokumennya sudah disiapkan. Namun sejauh ini belum ada point kesepakatan antara Pemprop Bali dengan Pemkab Klungkung terkait pelabuhan segi tiga emas jalur yang berbeda ini.
Melihat kemiripan ini Anak Agung Gde Anom menyatakan ada peluang untuk mensinergikan kan skema pelabuhan segi tiga emas Klungkung dengan rencana Pelabuhan segitiga Propvinsi Bali ini. “Sebaiknya Bupati Klungkung bisa segera berkordinasi menyamakan persepsi rencana pembangunanpelabuhan segi ttiga emas Klungkung ini dengan wacana pelabuhan segitiga Sanur, Lembonga, Nusa Penida ini,” tandasnya.
Gencarnya rencana pembangunan infrastruktur Pelabuhan Segitiga Sanur, Lembongan dan Nusa Penida ini karena suksesnya Bali saat menggelar Pilpres 2019 dimana di Bali rahian kemenangan suara mutlak 92 persen untuk pasangan Jokowi-Amin, Bali, mendapatkan apresiasi Presiden Jokowi. Seiring kinerja positif Gubernur tersebut mendapat apresiasi prioritas untuk mendapatkan gelontoran sejumlah pembangunan infrastruktur dengan nilai triliunan rupiah ke depan. “Saya sudah sempat menghadap Presiden Jokowi untuk menyampaikan permohonan agar Bali diberi proyek infrastruktur. Dan Pak Presiden sudah menyanggupinya,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster di sela-sela pengarahan kepada IKM yang mengikuti undian stan PKB, Minggu (9/6) di Gedung Ksirarnawa Art Centre Denpasar.
Di hadapan ratusan pelaku IKM yang terdiri dari perajin dan pedagang itu, Koster bahkan meyakinkan proyek itu bisa secepatnya direalisasikan. “Sebab saat saya menghadap, Presiden Jokowi langsung minta menteri terkait untuk segera melaksanakannya,” ujar Koster yang saat itu didampingi Ketua Dekranasda Bali Putri Suastini Koster dan Kadis Perindag Bali Putu Suarta.
Menurut gambaran yang ada dimana sekitar empat proyek yang diminta Koster ke pusat saat dipanggil Presiden Jokowi termasuk ikut mendampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta saat itu , dimana pasangan Jokowi-Amin meraih suara tertinggi di Indonesia. “Jadi karena menang, sebagai bonusnya kita minta proyek infrastruktur buat masyarakat Bali,” terang Koster.
Salah satunya proyek itu, pertama pembangunan shortcut yang dianggarkan dananya dari APBN sebesar Rp, 2 triliun. Selanjutnya pembangunan Dermaga Segitiga Sanur-Lembonangan-Nusa Penida). Juga termasuk dermaga Pesinggahan serta Tanah Ampo Karangasem. Dermaga segitiga khususnya Sanur dinilai penting karena banyak wisatawan maupun warga yang memanfaatkan pesisir pantai ini untuk menyeberang ke Nusa Penida. Namun fasilitasnya sangat minim. Wisatawan dan warga sampai harus turun kelaut sebelum naik Kapal Boat. “Kasihan warga sampai digendong kalau mau naik boat. Bahkan ibu-ibu juga harus melipat kain tinggi-tinggi agar tak basah. Ini karena tak adanya fasilitas. Jadi dermaga ini yang kita minta bisa segera dibangun, biar warga dan wisatawan bisa nyaman menyeberang,” tegas Koster.
Proyek berikutnya yang diminta Koster adalah pembangunan Pusat Kebudayaan Bali. Lokasinya direncanakan di eks galian C Gunaksa yang saat ini lahannya terbengkalai alias tak bisa digunakan. Menurut Koster, Juli ini rencananya dilakukan pembebasan lahan, dan gambar/desain sudah dibuat perencanaannya.Dimana seluruh rencana proyek spektakulernya bakal menghabiskan dana sekitar Rp 4 triliun.