Diposting : 30 October 2019 12:24
Agung Samudra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Bangli - Suara PDIP dalam Pilkada Bangli terancam terbelah, pasalnya kader senior PDIP Bangli Ngakan Kutha Parwata disebut ikut maju dalam Pilkada nanti dengan menggunakan kendaraan dari luar PDIP. Ngakan Kutha Parwata didengung-dengungkan akan maju dalam Pilkada berpasangan dengan Made Subrata adik dari Bupati Bangli I Made Gianyar lewat kendaraan Partai Golkar.
Sebelumnya politisi asal desa Bangbang, kecamatan Tembuku ini mendampingi Made Subrata saat menyampaikan aspirasi ke Sekretariat DPD I Golkar Bali. Menanggapi soal Ngakan Kutha Parwata yang maju dalam Pilkada dengan kendaraan di luar PDIP, dedengkot PDIP Bangli I Nengah Arnawa, mengatakan maju tidaknya Ngakan Kutha Parwatha dalam Pilkada nanti itu merupakan hak pribadi seseorang dan setiap orang diberikan kebebasan oleh undang-undang untuk menyampaikan aspirasinya. “Tapi alangkah bagusnya kalau Ngakan Kutha tetap di PDIP, namun kembali kepada yang bersangkutan,” jelas mantan bupati Bangli dua kali periode ini, Selasa (29/10).
Kata Arnawa jika seandainya Ngakan Kutha Parwata maju dalam Pilkada nanti dengan menggunakan kendaraan di luar PDIP, tentu akan berpengaruh terhadap suara PDIP. Melihat kapasitas Ngakan Kutha Parwata yang sempat duduk sebagai Ketua DPC PDIP periode (2005-2010 dan 2010 - 2015) sudah barang tentu masih memiliki pengaruh yang kuat di tataran akar rumput dan tidak bisa dipisahkan lagi sebelumnya bersangkutan sempat menjabat sebagai Ketua DPRD Bangli periode (2014-2019). “Kalau sampai terjadi, gerbong suara PDIP akan ada lari ke Ngakan Kutha Parwata, saya prediksi suara PDIP turun di kisaran 15- 20 persen,” ungkap Nengah Arnawa.
Sementara salah satu kader PDIP asal Tembuku menilai kalau proses demokrasi di PDIP tidak berjalan. Salah satu contohnya terkait calon yang diusulkan ke DPP, dimana tidak mellaui proses penyerapan asiparsi dari bawah yakni dari anak ranting. Berkaca dari hajatan Pilkada sebelumnya sebelum menelorkan paket yang diusung akan diawali melakukan rapat di tingkat anak ranting kemudian digodok di tingkat ranting dan selanjutnya disampikan ke PAC dan baru aspirasi tersebut diusulkan ke DPC. “Kondisi sekarang berbeda ujug-ujug langsung muncul dari DPC tanpa melalui penyerapan aspirasi di bawah,” ujar mantan pengurus di PAC Tembuku ini.
Kata pria yang sudah sejak lama menjadi kader PDIP ini memastikan, bakal ada pengurus di rating dan anak ranting akan hengkang dari PDIP. “Pasti akan ada yang hengkang dari PDIP karena kecewa dengan proses demokrasi di internal. Terakit pilkada tentu arah dukungan bisa diberikan kepada senioranya Bapak Ngakan Kutha Parwata,” jelasnya.
Terpisah Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan sejauh ini untuk rekomindasi dari DPP PDIP terkait calon buapti dan wakil bupati belum turun. Kata Sang Nyoman Sedana Arta yang juga calon bupati Bangli ini mengungkapkan jika rekomindasi dari ibu Mengawati selaku ketua Umum turun dapat dipastikan seluruh kader dan simpatisan PDIP akan mengamankan rekomindasi tersebut dan para kader akan berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan paket yang diusung. “PDIP Bangli tetap solid untuk mengamankan dan memenangkan rekomindasi dari ibu ketua umum,” tegasnya.
Disinggung terkait jika ada kader PDIP berjalan di luar rel yang telah ditetapkan induk partai, kata Sang Nyoman Sedana Arta tentu ada prosedurnya.